Sebelum Batu Giok Dikenal Masyarakat Nasional

Oleh :Amris Siwen Ariga Biola*

Batu Giok Aceh dijerat Hukum

Giok Gayo (Foto: Lintas Gayo)
Giok Gayo (Foto: Lintas Gayo)

Awalnya batu giok di aceh belum dikenal di msyarakat tentang keistimewaan batu giok tersebut sehingga masyarakat menyamaratakan saja antara batu giok dengan batu lainnya yang biasa dijadikan bahan membuat pondasi rumah, jembtan, dan keperluan lainnya, jenis batu giok sudah lama dikelal oleh beberapa Negara lainnya seperti di Cina yang disebut batu Nephrite yang dijadikan sebagai alat terapi untuk kesehatan, ketenangan, kegembiraan tentu saja harganya sangat mahal

Pada tahun 2013 tanggal 5-8 desember di Yogyakarta menggelar pameran Batu Mulia Indonesia Gems Lover Expo, peserta dari Aceh yaitu dari nagan raya yang menampilkan batu giok aceh dalam pameran tersebut mendapatkan prestasi sebagai batu  faforit. Kemudian dilanjutkan lagi dengan acara Indonesia Gemstone Competition & Exhibition yang berlangsung di Jakarta pada 12-15 Maret 2014

Batu giok aceh kembali memberi prestasi dengan kekayaan alamya yang sangat istimewa, dengan menghasilkan batu terbaiknya melalui pameran yang diselenggarakan Jakarta.Kini harga sebongkah batu Giok Aceh berkisar antar 200 juta.

Sekarang pemerintah harus berpikir cerdas dan harus menjalankan tugasnya untuk mempasilitasi masyarakat dengan salah-satu peluang bagi penambangg btu giok, pemerintah harus mempertimbangkan dan mencari solusi, jangan hanya berkata penambang batu giok harus berhenti tanpa ada solusinya. Pada masa sekarang ini batu Giok aceh menjadi urutan ke tiga terbaik didunia setelah barga dan cina.

kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Nagan Raya Samsul Kamal ST kepada Serambi, Selasa (15/4) di Suka Makmue “Sebelum terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, kami berharap masyarakat tak lagi berada di kawasan pencarian batu. Karena risiko yang ditimbulkan nantinya sangat besar,”.

Meski penambangan atau pencarian batu yang dilakukan oleh masyarakat di kawasan ini masih dilakukan secara tradisional, akan tetapi dampak yang ditimbulkan dari persoalan tersebut sangatlah besar, karena dikhawatirkan akan mengancam keselamatan masyarakat.

Tetapi bagaimana  nasip para penambang batu Giok yang sudah menjadi pekerjaannya apakah berhenti dan mencari pekerjaan baru tanpa ada solisi dari pemerintahan. tentunya saya selaku penulis berharap sebelum diberhentikanya penambang akan terlebih dahulu pemerintah mempunyai solusi yang lebih baik untuk penambang batu Giok.

Selain di Kabupaten Nagan Raya juga terdapat batu giok di beberapa daerah lainnya yaitu Aceh tengah  atau juga disebut Gayo juga terdapat Batu giok yaitu di didaerah lumut kecamatan linge, batu giok yang terdapat di Gayo sangat bervariasi begitu juga harganya berkisar dari lima juta rupiah sampai lima puluh rubu rupiah, jenis batunya  Giok solar sekitar lima juta rupiah per kg, giok indocrase lima belas juta rupiah per kg, nah biasanya harga yang bisa mencapai harga hingga lima puluh juta rupiah per kg yaitu giok inducrase neon.

Kini kabupaten Aceh Tengah mulai ada isu bahwa penambang batu Giok akan dijerat dalam hukum, tentunya hal ini dapat membuat para penambang menjadi gelisah saat mendengarnya. Hal ini menjadi masalah besar bagi penambang dan pencinta batu giok di Aceh.Dengan kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini dapat menimbulkan pertanyaan-pertanyaaan besar dalam hal kepemerintahan.

  1. Apakah penguasa dapat menentukan kebijakan dengan mengandalkan kekuasaan?
  2. Apakah penguasa hanya mementingkan dirinya sendiri?
  3. Apakah hukum didalam pemerintahan yang lebih penting sudah dijalankan sepenuhnya?
  4. apakah uang yang dapat membedakan masyarakat?
  5. apakah ada pemerintah memberikan pengetahuan tentang kekayaan alam kita?
  6. Apakah ini sudah menjadi permainan bagi penguasa?

Dalam pembangunan terowongan yang merupakan bagian dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan, Aceh Tengah yang di pegang oleh perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai Cooporation merupakan pemenang proyek PLTA Peusangan I dan II bersama dengan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) dari Indonesia.

Habis buat giok, dimana lagi mau diletakkan giok agar dilihat orang. Ini gambar salah satu ,maniak giok di Gayo (LG/Dok)
Habis buat giok, dimana lagi mau diletakkan giok agar dilihat orang. Ini gambar salah satu ,maniak giok di Gayo (LG/Dok)

Kedua unit PLTA itu ditargetkan beroperasi secara komersial pada kuartal IV tahun 2015. Proyek yang didanai dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai 26,01 juta Yen Jepang (lebih kurang Rp Rp 2,96 triliun) tersebut akan meningkatkan keandalan pasokan listrik di wilayah Sumatera Utara dan Aceh melalui sistem 150 kilovolt (kV).

Dalam pelaksanaan proyek yang akan menghasilkan energi listrik berkapasitas masing-masing 2×22,5 MW dan 2×21,5 MW tersebut, kontraktor utama berbagi pekerjaan dengan beberapa perusahaan lain sesuai kebutuhan. Khusus untuk pekerjaan pengeboran terowongan, dipercayakan kepada perusahaan Haechang Development Co Ltd. Salah satu titik pekerjaan pengeboran terowongan yang sedang berlangsung saat ini adalah di Kampung Remesan, Kecamatan Silih Nara Aceh Tengah.

Proyek pengeboran terowongan yang sebahagian besar pekerja darikorea itu sendiri dimulai pertengahan Desember 2011 ditandai peusijuek alat-alat berat di Kampung Remesen sebagai bentuk penghormatan terhadap adat istiadat masyarakat Aceh, khususnya suku Gayo.

“Meskipun sebagian besar tenaga kerja kami berasal dari Korea Selatan, namun selama berada di sini kami menghormati budaya lokal,” begitu penegasan Project Manager Haechang Development Co Ltd, Mr Soo Dong Oh pada prosesi peusijuek alat kerja, Jumat 16 Desember 2011. (serambi indonesi).

Kekayaan yang ada di perut bumi adalah minyak bumi, batu bara, timah dan nikel, bauksit, pasir besi, emas, timah, tembaga, aspal, mangak, belerang, marmer, yudium. Atau mungkin ada batu-batu yang belum pernah kita kenal sebelumnya.

Dalam pengeboran tersebut apa mungkin dari salah satu isi perut bumi itu terdapat didalamnya? Tentunya kita selaku pemilik daerah harus mengetahui hal ini.Khususnya pihak pemerintah yang telah kami percayakan untuk mengurus kekayaan alam ini harus lebih cerdas dalam mengambil sebuah sikap seorang pekerja.Apapun permasalahan yang terdapat didalam masyarakat mari dibicarakan dalam musyawarah.karena dengan musyawarah kita dapat saling menghargai dan menyelesaikan masalah. Seperti yang terdapat didalam struktur pemerintan pada masyarakat Aceh Tengah

Penjelasan Ke-empat Unsur Utama Sarak Opat:

  1. Reje (raja) :Pemimpin umum yang dipilih rakyat dan reje berfungsi memimpin,

mengkoordinir dan menegakkan keadilan dan mengurus kepentingan       rakyat yang  dipimpinnya.

  1. Imem (imam :  Imam atau ulama yang dipilih oleh rakyat dan berfungsi membantu

tugas raja dalam mengaplikasikan/melaksanakan syari’at Islam

dalam kehidupan masyarakat.

  1. Petue (petua) : Petua atau tokoh adat berfungsi, membantu tugas raja dalam

melestarikan penyelenggaraan kehidupan adat, budaya dan pemersatu

masyarakat. Petue atau dituakan karena kepandaian dan wibawanya

dipilih oleh rakyat untuk meneliti, merencanakan, mengevaluasi dan

mencari jalan keluar masalah-masalah yang dihadapi rakyat.

  1. Rayat (Rakyat) : Rakyat berkewajiban melakukan musyawarah untuk mencapai kata

mufakat, harus di padukan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan (DPRD), semua keputusan yang menyangkut kepentingan rakyat banyak harus berasal dari hasil musyawarah rakyat genap mufakat (dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat Gayo/transparansi dalam setiap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan).

Suku Gayo adalah salah satu anak suku bangsa Indonesia. Mereka tergolong suku tua dalam Provinsi Aceh, Bermukim di wilayah poros, tepatnya Kabupaten Aceh Tengah sebelum pemekaran (Kabupaten Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues dan Bener Meriah).Semula luas wilayah suku Gayo adalah sebujur Aceh Selintang Batak. Pun juga karena pembahagian wilayah setelah Indonesia merdeka, mereka ada yang masuk ke wilayah kabupaten lain seperti Gayo Lukup Serbejadi di Kabupaten Aceh Timur. Sisi lain, karena perkembangan jaman suku Gayo telah banyak pula yang bermukim di luar daerah. Suku Gayo tergolong suku yang kuat memegang mupakat tujuan pemerintahaan mencapai masyarakat adil dan makmur diwujudkan.

Dalam sejarah Gayo, kerajaan yang tertua adalah Kerajaan Linge yang berpusat di Linge, ia induk dari semua kerajaan yang ada. Oleh karena itu kerajaan inilah yang mewarnai semua Tatalaksana Pemerintahaan  di bumi Gayo. Jalannnya pemerintahan berdasarkan adat dan syariat.Hal ini tertera dalam pasal 1 Adat kerajaan Linge. Bunyinya” Turunni Edet Ari Reje Linge Turunni Hukum Ari Cik Serule”, artinya semua peraturan/ketentuan dikeluarkan oleh raja dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Malahan adat Gayo menjaga dan memperkuat peraturan/ketentuan yang berlaku dalam agama itu sendiri :

  1. Agama urum edet lagu zet urum sifet (Agama dengan adat seperti zat dengan sifat).
  2. Agama selaku senuen edet selaku peger (Agama umpama tanaman adat umpama pagar)
  3. Murip kanung edet mate kanung bumi, murip benar mate suci (hidup dikandung adat mati dikandung bumi, hidup benar mati suci)

Sebagai suatu kerajaan Suku Gayo mempunyai struktur oraganisasi dan tata kerja pemerintahan. Pemerintahan berada di tangan Sarak Opat (Reje, Imem, Petue dan Rayat). Masing–masing mereka dilengkapi dengan staf yaitu Reje muBedel, Imem muLebe, Petue muSekulet dan Rayat muPengulu. Melalui Reje musipet suket, Imem muperlu sunet, Petue musidik sasat dan Rayat genap mufakat.

Mahasiswa Pasca Sarjana ISI Yogyakarta*

Sumber

http://aceh.tribunnews.com/2012/06/02/warga-terusik-proyek-plta

http://aceh.tribunnews.com/2012/06/02/warga-terusik-proyek-plta

http://www.indopos.co.id/2014/09/giok-gayo

http://aceh.tribunnews.com/tag/giok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.