Takengen| Lintas Gay0– Muhammad Fadil, putra bensu Imaduddin, mantan anggota DPRK Aceh Tengah memiliki goresan terahir menjelang maut menjemputnya. Fadil seperti sudah melihat tanda-tanda dia akan meninggalkan dunia ini. Goresan tangan Fadil mengisyaratkan hal itu.
Perhatikan paragraph kedua dari goresan Fadil yang diambil Lintas Gayo dari Pakciknya Emphun Mudhe Bale via face book. Dalam faragraf kedua ini jelas Fadil mengambarkan kapan waktunya tiba. Ini isi tulisan itu.
Aku percaya akan dengan malaikat/Sesuatu yang baik disetiap hal yang kulihat/Aku percaya akan malaikat/ Disaat aku tahu waktunya tepat bagiku.
Fadil akan menyeberangi pembatas, memiliki sebuah impian. Bahkan kata-kata pembatas diulang Fadil berulang kali.
Goresan terahir Fadil penuh makna, mengisyaratkan ada kekuatan dalam batinya. Walau dia terlalu muda untuk kembali kepada sang Khaliq. Mutik ruluh. Itulah falsafah yang dikenal di Gayo.
Kepergian Fadil anak keempat, putra satu-satunya buah hati Imaduddin ini, semakin melatih mental keluarga untuk tabah, karena tuhan sayang dan ingin melatih ketabatan keluarga yang ditinggalkan.
Kami juga turut berduka yang mendalam atas kehilangan generasi muda yang energik ini. Semoga Allah melapangkan kuburnya. Melihat sikap Imaduddin yang tegar, cobaan Allah itu akan memicu semangatnya untuk semakin dekat kepada Allah.
Kata-kata Imaduddin yang sempat direkam penulis saat pesta Demokrasi lalu (Pileg), Markas yang tidak memiliki tentara, menjadi catatan khas. Kini markas tanpa tentara itu kembali diuji Allah, dan kami yakin Imaduddin akan tegar menghadapinya. (Iqoni RS)
berita terkait: Muhammad Fadil Iman Bale Meninggal Laka Lantas