(Pers Realese)
Perjuangan mahasiswa yang tanpa lelah, gigih dan konsisten menentang adanya symbol-simbol kejumudhan dan kepentingan sepihak para elit di Aceh, telah diracuni dan dkhianati oleh beberapa orang yang mencari keuntungan.
Sebagai Aktivis Gayo merdeka secara terbuka dan sadar menentang adanya acara yang akan didatangi oleh wali nanggroe. Ini jelas adalah sebuah pendzoliman terhadap kepentingan bangsa Gayo yang sudah dari dahulu menentang adanya wali nanggroe.
Semenjak adanya sang wali perpecahan semakin melebar terhadap sendi-sendi masyarakat di Aceh. Karena kami para mahasiswa sebagai perpanjangan tangan rakyat menganggap wali nanggroe tidak lah penting keberadaannya untuk kepentingan bangsa Gayo.
Militansi kami diuji kembali oleh kawan-kawan yang berkhianat dengan mengundang wali nanggroe sebagai tamu terhormat dan istimewa dalam acara Gayo Art Women. Padahal dalam masa perjuangan aktivis mahasiswa ketika menentang qanun pengesahan wali nanggro yang absolute itu banyak mahasiswa yang dikorbankan, pengintaian dan aksi kekerasan yang kami terima adalah resiko yang kami tanggung guna kemaslahatan rakyat Gayo.
Tetapi ada segelintir orang yang memanfaatkan mahasiswa yang notabeannya adalah mahasiswa kelas pemula yang tak mengerti apa-apa tetapi dipergunakan dan diperdaya guna hawa nafsu birahi perut yang menjijikkan.
Rasa terdalam dalam hati kecil menjerit-jerit ketika melihat sebuah spanduk besar yang mana terdapat gambar sang wali sebagai seorang pengayom bergandengan dengan sosok-sosok wanita yang menggunakan ciri ke khas san dari masyarakat pedalaman yang berbalut dengan pakaian keramat nan mistik yang mengandung makna filosofi kehidupan yakni kerawang.
Padahal dulu kami perjuangkan dengan menggunakan pakaian kerawang ketika menentang wali nanggroe. Dan ini adalah sebuah kejanggalan dengan pergeseren esensi perjuangan para aktivis-aktivis yang kerapkali dalam perjuangannya bercucuran keringat dan air mata dan mengorbankan nyawannya.
Gayo Art Momen adalah malam apresiasi terhadap seniman perempuan Gayo yang berperan penting terhadap kesenian masyarakat pedalaman, secara masyarakat awam yang peduli terhadap bangsa sendiri sangat mendukung acara tersebut. Tetapi, orang yang selama ini kami tentang sebagai seorang wali yang tidak memberikan sedikitpun manfaat dijadikan dan dipandang sebagai orang terhormat dalam acara tersebut.
Ini adalah sebuah kekeliruan dan harus diluruskan. Bahwa segenap mahasiswa dan para aktivis gayo merdeka menyetujui acara tersebut karena memberikan perhormatan kepada tokoh-tokoh emansipasi wanita gayo tetapi akan menolak apabila wali naggro didatangkan.
Dengan ini secara tergas kami sampaikan jikalau sang wali nanggroe menghadiri acara tersebut dan diwakilkan atas nama wali nanggroe, kami dari seluruh elemen mahasiswa bergandengan tangan dan maju untuk memperjuangkan kepentingan bangsa gayo supaya acara tersebut jangan sampai terlaksana.
Salam mahasiswa. Aktivis Gayo Merdeka
Yusuf Sabri
Koordinator
Berita Terkait :
- Mahasiswa Gayo Lawan Qanun Wali Nangroe
- Aksi Mahasiswa Tolak Lembaga Wali Nanggroe di Banda Aceh Ricuh