Takengen| Lintas Gayo– Pihak kepolisian ahirnya menembak kerbau qurban yang sudah berlarian jauh. Sebutir timah panas melesat ke di bagian lehernya, membuat hewan berbadan besar itu tersungkur, kemudian dengan cepat panitia qurban Minang Saiyo menyembelihnya.
“Kami melakukan penembakan setelah terlebih dahulu meminta persetujuan panitia penyembelehian hewan qurban. Anggota kami Tejo dari Unit Serse yang melakukan eksekusi,” sebut Kapolres Aceh Tengah AKBP. Dodi Rahmawan, melalui KBO Res, Iptu. B. Manullang.
Menurut pihak Kepolisian kejadian yang berlangsung Kamis (24/9/2015) itu, sekira pukul 10.30 WIB. Kerbau yang akan disembelih Minang Saiyo itu, merupakan qurban M. Jamil Idris (Tiki Pasar Inpres). Kerbau tersebut akan disembelih pada giliran kedua.
Namun saat akan disembelih kerbau terlepas dan berlari, kemudian masuk keperumahan penduduk di Bale Atu. Kerbau ini menginjak bagian dada, perut, kaki serta tangan korban, Sri, 75 atau yang sering dipanggil dengan nama Nek Imah.
Korban dilarikan ke RSU Datu Beru Takengen, sekitar pukul 11.00 WIB, menghembuskan nafas terahir. “ Sementara itu kerbau yang lepas dan dikejar itu juga berlari ke RSU. Kami ahirnya menembaknya setelah meminta persetujuan panitia qurban,” sebut Manullang.
Sekitar pukul 13.30 WIB, jenazah korban kami antar ke rumah duka di Bale Atu Takengen untuk dikebumikan. “Kami telah meminta keterangan beberapa saksi, termasuk panitia qurban. Kami sedang mendalami kasus ini yang mana atas kejadian ini telah mengakibatkan adanya korban yang meninggal dunia,” sebut KBO.
“Untuk sementara kami belum bisa memberikan keterangan lebih jauh. Kami sudah kumpulkan bukti bukti tentang kejadian ini,” jelasnya.
Dikebumikan Di Tami Delem
Sementara itu jenazah Nek Imah yang sebelumnya disemayamkan di rumah duka di Bale Atu Takengen, atas persetujuan keluarga akan di kebumikan di Tami Delem Kecamatan Kebayakan, usai shalat Jumat.
Sementara itu, Irvan Rasyid, pimpinan Minang Saiyo menjelaskan, pihaknya bertanggungjawab atas kejadian yang diluar dugaan itu. “Kami sudah sepekat akan memberikan santunan kepada keluarga korban. Namun belum kami putuskan dan pihak keluarga belum kami beritahu, direncanakan saat takziah atau setelah 3 hari akan kami sampaikan,” sebutnya.
Irvan sebelumnya mengakui ikut mengejar kerbau yang lari itu, namun dia tidak sampai ke rumah korban di Bale Atu. Karena sebelum menginjak korban Nek Imah, kerbau ini sudah menabrak seseorang.
Korban inilah yang diurus Irvan bersama temanya ke RSU Datu Beru Takengen. Saat sedang mengurus korban yang mengalami luka akibat ditabrak kerbau ini, dia mendapatkan informasi bahwa kerbau in juga menginjak Nek Imah.
Kemudian kerbau yang sudah jauh berlari ini, mencapai 3 kilometer lebih, sampai ke RSU dan dieksekusi di area rumah dinas dokter. “ Kami mengurus korban dan saya ikut menalqinkan Nek Imah saat menjelang maut,” sebutnya.
Pihak keluarga juga dalam keteranganya sudah mengihlaskan, dimana Nek Imah yang sudah berumur ini juga menderita sakit, sebut Irvan. (LG01/Iqoni RS)
berita terkait : Nek Imah Diinjak Kerbau Qurban
***: Pimpinan Minang Saiyo Beri Keterangan