Padang | Lintas Gayo – Lebaran atau lebih dikenal hari besar umat muslim, dimana kita semua berkumpul bersama keluarga, dalam nuansa kebersamaan yang sangat kental. Bertemu dengan sahabat kecil sewaktu dikampung halaman, dan bersilaturrahmi dengan tetangga.
Pulang kampung atau mudik sudah menjadi ritual demi berkumpulnya dengan sanak keluarga semua, bagi orang umum dan mahasiswa yang berada diperantauan. Seperti halnya yang dilakukan Mahasiswa Gayo di padang.
Merantau demi menempuh pendidikan yang lebih baik, membuat para mahasiswa asal Gayo ini pun tidak bisa melaksanakan shalat Id bersama keluarga di kampung halaman. Walaupun tak bisa berkumpul bersama dalam agenda tahunan yang sakral ini, mahasiswa Gayo punya cara sendiri untuk mengisi hari raya qurban tersebut.
Mahasiswa Gayo Padang, melaksanakan sholat Idul Adha atau Hari raya qurban bersama di halaman depan kantor gubernur Sumatera Barat, 24/09/2015, bertepatan dengan 10 Djulhijjah 1436H. Shalat ied yang dilaksanakan di halaman depn kantor gubernur Sumatera Barat dengan ribuan jamaah ini pun berjalan dengan lancar dan khusyu’.
Selepas shalat bersama, Mahasiswa Gayo adakan acara berkumpul dan makan bersama di kediaman M. Zaini dan Kartini selaku orang tua Gayo yang sudah lama berdomisili di Padang. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, setelah selesai melaksanakan sholat ied Mahasiswa Gayo turut membantu dalam penyembelihan hewan qurban dan membantu memasak hewan qurban tersebut.
Namun, pada idul adha tahun ini karena beberapa kendala para orang tua Gayo tidak ada yang berqurban, sehingga setelah sholat mahasiswa hanya berkumpul bersama sambil menyantap lontong, makanan yang selalu hadir saat lebaran tiba serta beberapa menu lainnya.
“Walaupun tidak ada acara penyembelihan qurban tahun ini, yang penting bisa ngumpul bersama dengan teman-teman dari Gayo sudah cukup. Dengan berkumpul bersama seperti ini tidak terlalu sepi rasanya walaupun berlebaran tidak bersama orang tua”. Ungkap Abdussalam yang merupakan ketua FKMPG periode 2015-2016 ini.
Setiap tahunnya mahasiswa asal Takengon dan Bener Meriah yang berkuliah di Sumatera Barat memang selalu mengadakan acara di waktu-waktu tertentu untuk menjaga silaturrahim dan kekompakan antar sesama anak rantau dari gayo. (Ledya Ayudila)
