Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) berdasarkan Kepmen Komunikasi dan Informatika Nomor 98 IKEPIM.KOMINFO/3/2011 tahun ini bertemakan, āMelalui Peringatan Harkitnas ke-l03, Kita Tingkatkan Semangat Kebangsaan dalam Keanekaragaman Latar Belakang dan Budaya Bangsaā. Maka yang menjadi pertanyaan saat ini sejauhmana masyarakat Gayo memaknai sebuah kebangkitan nasional. Apakah hanya seputar menggelar upacara dan serangkaian kegiatan saja ?
Drs Mustafa Alamy, Kepala Bidang Pelestarian dan Konservasi di Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Aceh yang saat ini bertempat tinggal di Ulee Kareng, Banda Aceh, mengamati bahwa daerah Gayo perlahan mulai bangkit di bidang sains dan teknologi. Terbukti dari lahirnya perguruan-perguruan tinggi seperti Universitas Gajah Putih, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI), Universitas Muhammadiyah dan institut kesehatan lainnya.
Menurut pria kelahiran Kebayakan, Aceh Tengah yang dihubungi Lintas Gayo via chatting di jejaring sosial Kamis (19/5), peran perguruan tinggi harus menusuk dalam kehidupan masyarakat, seperti fakultas pertanian, harus mampu membuat petani hidup yang layak sebagai petani, sehingga tak ada lagi pengangguran di tanah yang subur ini. Caranya dengan menerapkan sistem agropolitan di dataran tinggi Gayo. Begitu juga halnya dengan STAI dapat berperan sebagai pengawal dan pendorong bagi terlaksananya Syariat Islam di Gayo. Jika kedua hal ini sudah bagus maka pariwisata yang berbasis agropolitan dan masyarakat yang islami sudah layak dipromosikan.
Hal ini diamini oleh Khairul Akhyar wartawan Harian Waspada Bener Meriah. Menurutnya sejumlah perguruan tinggi di daerah Gayo sudah mulai memperhatikan kualitas mahasiswanya, begitu juga dengan siswa sekolah berbagai tingkatan. Jalan bagi siswa berprestasi semakin terbuka lebar.
āBukti semakin tampaknya kebangkitan di daerah Gayo adalah adanya kesadaran dan partisipasi dari berbagai kalangan masyarakat dalam menjaga lingkungan di sekeliling Danau Lut Tawar dan penghijauan,ā katanya.
Ia juga melihat perkembangan perkembangan akses informasi Gayo semakin meningkat, ditandai dengan lahirnya sejumlah media lokal seperti Lintas Gayo, Teganing, Humas Bener Meriah serta media cetak lokal lainnya. Ia berharap Lintas Gayo tetap menjadi media yang terbuka, independent dan tidak ditunggangi oleh kepentingan lain. Walau belum maksimal, hadirnya media ini bisa menjadi sumber informasi dan mengobati kerinduan masyarakat asal Gayo di perantauan.
āPerlahan Lintas Gayo harus mampu lebih baik dan menjadi media yang mengikuti kode etik jurnalistik. Jika ingin menjadi media online besar, harus memiliki manajemen yang professional dan punya visi yang kredibel,ā paparnya saat dihubungi Lintas Gayo via chatting, Rabu (18/5).
Win Ruhdi Bathin pemilik Kantin Batas Kota yang sering dijadikan base camp bagi sejumlah wartawan di Aceh Tengah, memiliki pandangan berbeda tentang Hari Kebangkitan Nasional. Menurut bapak empat orang anak ini, sudah saatnya tidak lagi banyak berteori. Namun yang dibutuhkan adalah mulai menggali potensi yang ada sesuai keahlian masing-masing. Masyarakat sesungguhnya telah bosan dengan teori, orasi tanpa praktik.
āSaat ini warga Takengen perlu figur yang merakyat dan mengayomi sehingga mampu bangkit bersama. Harus ditumbuhkan jiwa bisnis atau entrepreneurship agar masyarakat Gayo tidak terus terpinggirkan. Pemda harus mendorong dan memulai apa yang disebut resi gudang dan pasar lelang guna menghadirkan investor kopi langsung ke Takengen. Dengan demikaian jalur distribusi lebih singkat dan warga yang 80 persen bergelut di sektor perkebunan kopi tak lagi menjadi sapi perahan,ā katanya.
Artinya, lanjut Win Ruhdi, Pemkab tak sekadar memungut retrebusi tanpa umpan balik bagi petani. Perlindungan kopi di pasar internasional atas merek Kopi Gayo harus terus dipertahankan sehingga klaim atas kopi oleh pengusaha Belanda tak berlaku lagi. Pengusaha Gayo pun bebas menggunakan merek Kopi Gayo.
Terkait kebangkitan informasi Gayo dengan hadirnya Lintas Gayo, Win berpendapat. Berdirinya media berita online Lintas Gayo telah memperkenalkan Gayo pada dunia internasional. Masyarakat Gayo perantauan dimanapun berada dengan mudah kini mengetahui informasi wisata, potensi alam, dan peristiwa. Ini memudahkan investor mengenal Gayo dan potensinya. Lintas Gayo juga mampu meningkatkan pemahaman warga Gayo dan terbiasa menggunakan internet serta melatih masyarakat menjadi wartawan atau menulis dengan terlibat langsung,ā ujarnya saat di temui Lintas Gayo Kamis (19/5) di cafĆ© yang dikelolanya sejak beberapa bulan silam.
Ia menambahkan, kebangkitan itu harus dimulai dari diri sendiri dan tidak menunggu perintah atau dorongan dari orang lain. Semua hasil yang baik dimulai dengan kerja keras. (Ria Devitariska)
Soal TEMA Indonesia paling jago. Tapi penerapan dari Tema tersebut omong kosong alias NOL.
Baca juga ni gan Mengatasi Error Canon