Takengen | Lintas Gayo– Ada kisah lain dibalik meninggalnya Nek Imah, yang diinjak kerbau untuk qurban dari Minang Saiyo. Nek Imah (Sri) sempat minta tolong, agar orang yang memburu kerbau itu, menghalau kerbau tidak lagi menginjaknya.
“Tolong…. Tolong saya, usir kerbaunya,” ucap Nek Imah. “Beberapa orang termasuk saya berusaha mendekat ke tempat kerbau itu, namun kerbau berbalik dan menunjukkan sikap marah. Kerbau ini seperti melindungi Nek Imah dari pertolongan, kemudian kami dikerjar,” sebut Nurul Huda, salah seorang tetangga korban.
“Spontan kami berlari, menyelamatkan diri. Saya dan beberapa orang lainnya memanjat dinding dan naik atas seng rumah, namun kerbau ini tetap berlari memburu kami, bahkan mengelilingi kami, kemudian kembali lagi ke tempat Nek Imah yang sebelumnya sudah diinjak kerbau ini,” sebut Nurul Huda, Siswa SMA 12 Takengen ini.
Pada saat itu ada beberapa orang tentara yang juga berada di sana. “Pak tembak aja kerbau,” suara seseorang meminta tolong. Namun tentara ini tidak menembaknya, entah tidak membawa senjata, saya tidak melihatnya,” sebutnya.
Suara gaduh dari mereka yang mengejar kerbau ini sempat berlangsung beberapa menit, untuk mengusir kerbau dari rumah Nek Imah. Namun ahirnya kerbau berlari ke bagian atas menuju Polres Aceh Tengah.
Secepatnya Nek Imah ditolong dan dibawa ke RSU. Aksi pengejaran kerbau juga berlangsung. Bahkan beberapa tempat Nurul Huda sempat merekam kejadian itu dengan HP nya.
Ketika Nek Imah sudah berada di RSU, kerbau ini juga berlari sambil dikejar oleh beberapa orang, lari kerbau ini juga ke RSU. Kemudian kerbau di halau ke lokasi pekarangan rumah dinas dokter, di sana hewan ini ditembak.
Bila menghitung rute yang dipergunakan kerbau berlari sampai ke RSU, diperkirakan mencapai 3 kilometer dari lokasi awal pertama lepasnya kerbau ini di lapangan Sangga Mara Makodim 0106 Aceh Tengah. (LG01)
berita terkait :
Nek Imah Diinjak kerbau qurban