Takengen | Lintas Gayo– Kasus tewasnya Wen Suhardi dan terbakarnya satu unit rumah di Asir- Asir Atas, Lut Tawar, Aceh Tengah, Minggu (1/11/2015) malam, kini didalami pihak kepolisian. Penyidik selain mengumpulkan bukti-bukti, juga akan meminta keterangan saksi.
“Dari keterangan yang berhasil kami kumpulkan, korban usai membakar rumahnya, dia melompat dari lantai dua rumahnya, kemudian berlari ke kerumunan massa. Apakah saat itu dia dihakimi?,” sebut Kapolres Aceh Tengah AKPB. Dodi Rahmawan, melalui Kasat Reskrim AKP. Boby Sebayang.
“ Siapa yang menghakimi korban, apakah massa. Apakah ada persoalan lain, bagaimana pergaulan korban selama ini, itu yang sedang kami dalami,” sebut Kasat Reskrim, menjawab Pers, Senin (2/11/2015). “Kita baru meminta keterangan abang korban, yang juga kepala kampung di sana.”
Sementara istri korban, usai penguburan korban siang ini, akan memberikan keterangan. “Bukti bukti lainya sudah dikumpulkan yang ada berhubungan dengan korban saat kejadian. Termasuk hasil visum. Sementara keterangan abang korban, bahwa korban tewas karena dihakimi massa,” sebut Boby Sebayang.
“ Apakah benar massa yang hakimi. Bagaimana kronologinya, belum bisa kami jelaskan. Keterangan baru kami dapatkan dari abang korban. Sementara masyarakat sekitar belum mau buka mulut. Ini yang kami pelajari lebih mendalam,” sebut Kasat Reskrim.
Korban Wen Suhardi meninggalkan seorang istri dan dua anak. Korban selama ini dikenal memiliki tempraen yang sering emosional dan membuat persoalan dengan berbagai pihak.
Dengan Kapolres Aceh Tengah ketika dijabat Edwin Adi Kusumo, korban juga pernah berbenturan soal penertiban becak, nyaris terjadi insiden. Persoalan lainya, saat pelantikan Laskar Merah Putih, di GOS Takengen, beberapa tahun lalu, korban dikeroyok dan terkena tikaman. (LG 01)
berita terkait : Korban Asir-Asir Dikebumikan Di Kuburan Keluarga