” O gayoo, sayang di gayo-ngku, pusaka ni datunte gayo nge emeh i lelang, kite galip mu nebang wo gayo, nge kuson-kusonen”
kita tau sbuah peradaban itu ada dengan sejarah, sehingga dengannya mereka belajar dan terus mengembangkan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan masa lalu, meneruskan kebaikan-kebaikan masa lalu.
bagaimana itu bisa terjadi tanpa ada rekaman sejarah…
semoga pemerintah bisa lebih serius bekerja untuk ini
Kalau kita telusuri lebih jauh, sebenarnya banyak buku Gayo yang dijual bebas di internet. Khususnya buku-buku yang ditulis oleh penulis Asing, seperti Bowen. Namun, untuk buku-buku yang ditulis oleh orang Gayo sendiri, memang jarang. Untuk memperolehnya, biasanya mengcopy buku2 yang dikumpulkan oleh beberapa mahasiswa Gayo di Medan, Banda Aceh dan Jogja.
dimana bisa saya dapatkan buku2 menganai gayo??
mohon bantuannya
” O gayoo, sayang di gayo-ngku, pusaka ni datunte gayo nge emeh i lelang, kite galip mu nebang wo gayo, nge kuson-kusonen”
kita tau sbuah peradaban itu ada dengan sejarah, sehingga dengannya mereka belajar dan terus mengembangkan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan masa lalu, meneruskan kebaikan-kebaikan masa lalu.
bagaimana itu bisa terjadi tanpa ada rekaman sejarah…
semoga pemerintah bisa lebih serius bekerja untuk ini
kenapa buku sejarah Gayo tidak diperdagangkan?? Masyarakat harus mengetahui sejarah daerahnya, khususnya masyarakat Gayo.
Kalau kita telusuri lebih jauh, sebenarnya banyak buku Gayo yang dijual bebas di internet. Khususnya buku-buku yang ditulis oleh penulis Asing, seperti Bowen. Namun, untuk buku-buku yang ditulis oleh orang Gayo sendiri, memang jarang. Untuk memperolehnya, biasanya mengcopy buku2 yang dikumpulkan oleh beberapa mahasiswa Gayo di Medan, Banda Aceh dan Jogja.