Bandung |LintasGayo Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk memperkenalkan Gayo ke kancah yang lebih luas, dengan pekerjaan, kebiasaan ataupun dengan hobi.Salah satu mahasiswa Keluarga Gayo Alas Bandung yang memperkenalkan Gayo dengan hobinya yaitu bersepeda.
Baru-baru ini komunitas yang bernama Gabrezz ini mengayuhkan sepeda hingga merapi yogyakarta. Syahrial Iman salah satu anggota komunitas ini dengan rekan komunitasnya selalu setia dengan sepedanya kemapun mereka pergi.
“Dua hal yang gak boleh lupa, kopi Gayo dan tentunya sepeda” ungkap Syahrial bangga
dia dan temannya selalu membawa bubuk kopi kemanapun bersepeda karena banyak sekali goweser yang suka dengan kopi terutama komunitas Gabrezz.
“bubuk kopi yang dia bawa adalah bubuk kopi gayo yaitu Redlong Gayo Coffe yang berdomisili di bandung, Asli Gayo dan pemiliknya juga putra Gayo” cetus syahrial. Selain dengan sepeda kopi ini dia jadikan sebagai alat memperkenalkan daerah tempat asalnya Gayo sebuah wilayah dengan budaya dunia.
” Sebagian besar orang disini masih belum tau kalau kopi terbaik di Gayo, mereka hanya tau kopi itu di Aceh. Bahkan kalau di tanya asli mana ? saya menjawab dari Takengen, Gayo. mereka sama sekali merasa asing mendengar nama daerah tersebut , tetapi ketika dibilang dari Aceh, mereka lantas langsung tahu” ungkapnya.
Ditambahkannya ketika ditanyai soal kopi juga banyak dari masyarakat disana yang tidak tau kalau kopi ini berasal dari Gayo.Karena yang mereka tau kopi ini berasal dari Aceh. Hanya sebagian orang saja yang tau Gayo itu dimana. mereka yang mengetahui Gayo juga tau karena kopinya.
Salah satu barista dan goweser berasal dari yogyakarta mengatakan bahwa kopi gayo memiliki rasa ciri khas tersendiri. kopi nya begitu mudah untuk dikenal bahwa ini adalah kopi terbaik yang berasal Gayo.
“aromanya begitu tajam di hidung saya”. kata mas anung sang barista yang skaligus goweser
Diakui Syahrial memang di perantuan ini selalu membanggakan gayo dan selalu mensosialisasikan gayo, baik tempat wisata,budaya dan kopinya.
“Teman-teman Forum Mahasiswa Keluarga Gayo Alas Bandung juga sering mensosialisasikan Gayo, mulai dari prestasi-prestasi akademik maupun non akademik, sering teman-teman emenampilkan seni di universitas universitas mereka misalnya seperti saman dan didong,” tukasnya.
Diakui Syahrial meskipun cara sosialisasi mereka sedikit berbeda dengan teman-teman yang ada di Provinsi Aceh dengan pendidikannya, Sumut dengan Silaturahminya, namun Syahrial dan teman – temanya selalu bangga bisa mempromosikan Gayo dengan cara unik.
“Inilah kurang lebih yang dapat kami lakukan untuk mempromosikan Gayo dengan cara Wourd Of Mouth , Insya Allah dari nusantara indonesia ini akan tahu gayo. Karena begitu banyak orang-orang yang tinggal disini itu berasal dari berbagai macam daerah yang ada di Indonesia.”
Mereka berharap dengan hobi bersepeda ini dapat membantu sedikit kurangnya dalam mempromosikan Gayo dengan media berbeda.
“Harapan kita selalu adalah motivasi, dengan kegiatan ini semoga akan banyak teman-teman Gayo SE-nusantara yang tergerak hatinya memperkenalkan gayo dengan cara yang lebih inovatif dan kreatif hingga ke kancah internasional, ” Harap Syahrial. (Sengeda Kale/Rel)