Takengen | Lintas Gayo- Pada persidangan paripurna memperingati HUT Kute Takengen, ke 439 kembali muncul pertanyaan mana yang benar Takengen atau Takengon. Pertanyaan itu disampaikan Zulfikar AB, dari Gerindra.
Menjelang ditutup sidang paripurna memperingat HUT Kute Takengen 17/2/2016 di gedung DPRK, Zulfikar melakukan interupsi. “Pimpinan agar tidak terjadi simpang siur, mana yang benar sesuai dengan qanun Kute Takengen atau Takengon,” tanya Fikar.
“Saya mau memastikan. Mana yang benar nama kota kita ini. Supaya kita budayakan terus, Kute Takengen atau Kute Takengon. Sesuai qanun, penyebutan yang benar itu Takengen,” sebut kandidat wakil bupati ini.
Hadirin memberikan aplusan. Muchsin Hasan ketua DPRK, menjelaskan, penyebutan yang benar sesuai qanun adalah Kute Takengen. Bukan Takengon. Sikap Zulfikar mempertanyakan satu huruf yang berbeda itu, agar masyarakat terus membudayakan penyebutan Takengen, bukan Takengon.
Catatan Lintas Gayo, di kalangan media juga penyebutan Takengen masih beragam. Namun ada beberapa media online yang sudah menyebutkan Takengen, bukan Takengon. Khusus untuk media cetak berskala nasional, hanya media Waspada yang sudah menetapkan nama Takengen sejak ditetapkan qanun Takengen, bukan Takengon.
Bagi urang Gayo, mereka akan menyebutkan Takengen bila mempergunakan bahasa lokal. Ketika ada saudaranya di rantau akan kembali ke Takengen, mereka tidak pernah menyebukan Takengon, namun tetap ulak ku Takengen, nume ku Takengon. (LG 001)