Banda Aceh | Lintas Gayo – Buruknya pelayanan kesehatan tidak hanya terjadi saat ini saja, jauh sebelumnya juga sudah begitu banyak kejadian yang menimpa pasien-pasien di Rumah Sakit Mana pun di Aceh ini, tidak hanya di Provinsi tapi di daerahpun tidak luput dari kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan yang terima oleh masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan, seperti Malpraktek, tidak dilayani pada saat berobat, di telantarkan di RS, sampai salah diagnose juga begitu banyak terjadi.
Selama ini kejadian-kejadian itu hanya sebatas kita dengar dari mulut kemulut saja atau melalui media massa, banyak masyarakat yang tidak berani melapor atau tidak mau berurusan dengan pihak RS karena merasa tidak ada solusinya, dan pemerintahpun seakan diam dengan berbagai keluhan dari masyarakt ini, tak ada tindakan tegas bagi pelaku dan bagi RS yang memberikan pelayanan yang buruk, bahkan pihak persatuan dokter-dokter yang di kenal dengan IDI dan Dewan Etik Kedokteran seakan melindungi koleganya, sehingga para pelaku merasa di atas angin.
Kasus yang menimpa Suryani dan anaknya warga gampong Lambatee Kecamatan Darul Imarah adalah bukti catatan buruk pelayanan di RSIA Banda Aceh, dan ini bukan catatan yang pertama tapi sebelum suryani juga pernah di alami oleh orang lain dengan kasus berbeda, namun minimnya pengetahuan masyarakat terhadap tata cara pelaporan membuat masyarakat diam dan tidak berani mengadu.
Untuk itu kami Solidaritas Perempuan Anti Korupsi Aceh (SPAK-Aceh) mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap Rumah Sakit yang berpelayanan buruk, Khusus untuk RSIA Banda Aceh segera melakukan investigasi dan penegakan hukum bagi pelaku dan mengevaluasi seluruh kinerga dan structural di RS tersebut, karena kami mencium aroma KKN di RS yang di biayai oleh pemerintah ini.
Dan kami menghimbau kepada masyarakat agar berani membuat laporan terhadap RS yang memberikan pelayanan buruk dan kepada keluarga korban agar membuat laporan kepihak berwajib agar dapat dilakukan tindakan hukum sehingga dapat memberikan efek jera para pelaku. Kami siap mendampingi dan mengadvokasi para korban, dan untuk pihak kepolisian agar dapat merespon kejadian ini walau tanpa pengaduan dari korban.
Wassalam
Koordinator Solidaritas Perempuan Anti Korupsi Aceh (SPAK-Aceh)
Yulindawati