Takengen | Lintas Gayo – Sawi manis, termasuk sayuran yang menjadi primadona bagi kalangan petani. Selain harganya yang relatif tinggi, masa tanam sayuran ini juga singkat. Bahkan bila ditanam pada musim dingin seperti ini, sawi lebih cepat dipanen.
Efendi warga Dusun lorong Desa tetuyung, Kecamatan Lut Tawar Takengen, membudidayakan sawi manis Meski luas lahan sekitar 600 meter persegi, tetapi hasil yang diperoleh dari penjualan sawi mencapai Rp 660 ribu per hari.
Saat ditemui lintasgayo.com di lokasi kamis (05/05/2016), Efendi mengatakan, sawi kini menjadi tanaman sayuran sangat digemari masyarakat, mengingat dalam dua bulan terakhir harga sayuran yang mengandung vitamin A, vitamin C, karotenoid, vitamin K, dan flavonoid antioksidan ini harganya masih di atas normal.
“Dalam dua pekan terakhir hingga, kamis(05/05/2016), harga sawi per bal Rp 60 ribu, sedangkan harga normal Rp 20 ribu,” ujar Efendi saat memetik sawi didampingi istrinya, ine Yanti.
Lain halnya dengan harga ikan atau hasil tangkapan laut di pasar bawah rata-rata naik Namun kenaikan ini bukan hanya karena penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, melainkan ada fenomena terang bulan atau bulan purnama.
Menurut salah seorang pedagang ikan di Pasar bawah, takengen , Miska (30), harga ikan kelas satu sekira Rp 20ribu per kilogram (kg).
“Contohnya ikan Bandang harga Rp 22,000 ribu per kg. Udang Rp 60 ribu per kg serta bawal Rp 100 ribu per kg,” tutur Miska saat berbincang dengan lintasgayo,com, takengen , kamis (05/05/2016).
Penyebabnya, diakui Miska karena setiap tanggal 1-15 ada fenomena terang bulan alias purnama. Jadi bukan karena kenaikan harga BBM subsidi.
Sedangkan harga ikan air tawar seperti ikan depik satu bambu Rp.100 ribu , depik kering Rp. 120 per bambu jaher lut. 25000, jaher kerabak Rp 30000 bergerak stabil.
“Kalau ada purnama, ikan-ikan kosong pada lari ke tengah. , karena nelayan masih bisa melaut ” jelas dia.
Sementara itu, dirinya mengatakan, harga ikan akan lompat sampai 30 persen saat hari libur lantaran ada peningkatan jumlah permintaan.
“Biasanya hari libur , permintaan banyak, pasokan kurang, jadi harganya naik 30 persen,” terang dia. Miska berharap, Mudah-mudahan harga kebutuhan sehari stabil lagi (Kayu Kul)