Redelong | Lintasgayo – Bupati Aceh Tengah non aktif, Nasaruddin, yang akrab disapa Pak Nas, mengungkap tujuan awal dibangunnya Bandara Rembele yang terletak di Kabupaten Bener Meriah.
Nasaruddin mengatakan, saat itu Kabupaten Bener Meriah masih merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Tengah dengan Bupati, Mustafa M Tamy, Ketua DPRD Drs M Din AW dan dirinya sendiri sebagai Sekretaris Daerah.
Menurutnya, pimpinan daerah Aceh Tengah kala itu menggagas peruntukkan Bandara Rembele lebih utamanya untuk pengiriman (cargo) hasil sumberdaya alam wilayah tengah Aceh dengan cepat ke luar daerah bahkan keluar negeri.
Hasil bumi tersebut terutama kopi, sayuran, buah-buahan, bunga, hasil kerajinan (industri kecil) dan hasil pertanian lainnya, disamping untuk transportasi penumpang penunjang wisata.
“Wilayah tengah Aceh dianugerahi kesuburan tanah yang menghasilkan sayuran, buah-buahan dan bunga yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat di daerah lain bahkan di luar negeri seperti Singapura dan Malaysia,” ungkap Nasaruddin disela pertemuan dengan masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah, Minggu (4/12/2016).
Menurut Nasaruddin, ide awal pendirian Bandara Rembele ini harus kita wujudkan dengan usaha dan kerja keras kita semua. Bukan hanya hasil bumi dari Aceh Tengah dan Bener Meriah, bahkan dari Gayo Lues dan Aceh Tenggara atau wilayah Aceh umumnya
Tentu saja hal ini kata Nasaruddin diperlukan upaya untuk mendorong para pihak yang terkait baik pemerintah maupun para pengusaha agar proses pengembangan fungsi Bandara tersebut dapat terwujud.
“Kami bersama bapak Zaini Abdullah bila dipercaya memimpin Aceh 2017-2022berkomitmen untuk menjadikan Bandara Rembele sesuai dengan tujuan awal, yaitu diperuntukkan juga mengangkut hasil Bumi dari wilayah tengah Aceh, bukan hanya ke daerah lain, tapi juga ke luar negeri,” kata Pak Nas
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Zaini Abdullah-Nasaruddin atau yang akrab disingkat AZAN tercatat memiliki fokus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pembenahan infrastruktur transportasi dan membuka akses pasar untuk hasil bumi.(rel/LG 008/yhr).