Bener Meriah | Lintas Gayo : Kepolisian Resort Bener Meriah terus melakukan pengembangan terhadap penembakan mobil Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar. Polisi sementara menyimpulkan senjata yang digunakan pelaku untuk menembak mobil Tagore adalah pistol jenis Glock.
Kepala Kepolisian Resort Bener Meriah Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Apriono mengatakan, dalam rekonstruksi ulang Sabtu kemarin, polisi mencoba mengali keterangan dari warga di sekitar lokasi penembakan. Warga di sekitar lokasi diminta membedakan beberapa jenis suara senjata.
“Kita minta warga membedakan jenis suara senjata mulai dari SS1, AK-47, Revolver sampai Pistol Glock. Dari keterangan mereka, malam itu suara senjata jenis Glock lah yang mereka dengar,” kata Hari saat dihubungi The Atjeh Post, Minggu (5/6).
Dari hasil rekonstruksi ulang itu, juga diketahui ukuran peluru yang digunakan pelaku untuk menembak mobil itu sebesar 9 Milimeter. Selain itu, kata Hari, terdapat beberapa perbedaan antara keterangan bupati dan supirnya. Misalnya Bupati Tagore menyebutkan mobilnya diberondong. Sementara warga di sekitar jembatan Uning mengaku hanya mendengarkan tiga kali suara tembakan. “Juga mengenai arah tembakan, bupati mengatakan arah tembakannnya dari depan, sementara ada bekas proyektil terserempet di bagian samping,” ujarnya.
Hari mengaku pihaknya sulit mengungkap identitas dan keberadaan para pelaku. Pasalnya tidak ada warga yang menyaksikan peristiwa itu. “Tapi kami akan berusaha mencari benang merahnya dan mengungkap kasus ini,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mobil jenis Honda CRV yang ditumpangi Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar diserang sekelompok orang di jembatan desa Uning kecamatan Bukit, Bener Meriah, Rabu (1/6). Tagore dan supirnya selamat dalam peristiwa itu.
Menurut Tagore, pelaku yang menyerangnya itu mengunakan mobil Jenis Avanza warna hitam. Usai menyerang, para pelaku melarikan diri ke arah simpang Tritit, menuju Bireuen. (Riza Nasser/atjehpost)