Debat Kandidat (1) Gayo Butuh Pemimpin Rakyat

Takengen | Lintas Gayo-  Debat kandidat yang dilaksanakan KIP Aceh Tengah berlangsung sukses. Debat kandidat yang  pertama diselengarakan oleh penyelenggara Pilkada ini sejak berlangsungnya Pilkada di Gayo Lut ini, mendapat sambutan hangat.

Bukan hanya ketika 5 sesi yang disiapkan panitia berlangsung mulus, sesuai jadwal. Namun antusias pengunjung khususnya dari para pendukung masing-masing membuat semarak debat kandidat yang berlangsung, Selasa (7/2/2017)  sore.

Di dalam ruangan terlihat tenang, karena panitia tidak memberikan menerikan yel yel dan aplusan, bila belum waktunya untuk aplusan. Debat yang disiarkan langsung TVI dan beberapa radio itu, juga menghadirkan panelis terkemuka, seperti Prof. Dr. Alyasa Abubakar dan lainya.

Keenam pasang kandidat bupati dan wakilnya ini, selain menyampaikan visi dan misinya, menjawab pertanyaan para panelis, serta terobosan apa ke depanya bila terpilih sesuai dengan visi dan misinya, juga ada seson tanya jawab antar kandidat, dan harapanya kepada pemilih.

Marwansyah ketua KIP Aceh Tengah, sebelum berlangsungnya sesi debat kandidat, mengharapkan agar pelaksanaan Pilkada di Aceh Tengah berlangsung sukses, aman, damai, dan bermartabat. Siapapun yang terpilih nantinya sebagai bupati, itu merupakan pilihan rakyat.

“Beda pilihan bukan berarti perpecahan. Beda pilihan menandakan adanya demokrasi, namun kita tetap bersaudara. Tanyoe tetap muesedara. Kite tetap bersudere. Kita tetap bersaudara,” sebutnya.

Kondisi di dalam ruangan berbeda dengan diruang GOS. Di sana panitia sudah menyediakan teratak untuk masing masing masa kandidat. Teriakan yel yel di sana membaha ketika para kandidatnya di dalam ruangan menyampaikan visi dan misinya atau menjawab pertanyaan dan memberi pertanyaan.

Para pendukung ini menyaksikan dari TV yang disiarkan langsung TVRI Banda Aceh ini. Apalagi debat kandidat  baru untuk pertama kalinya terselenggara di Aceh Tengah. Pada lima tahun yang lalu, pihak KIP tidak menyelenggarakan debat kandidat, hanya kalangan mahasiswa yang menyelengarakanya, namun itu juga tidak diikuti oleh seluruh Paslon yang bertarung dalam Pilkada.

Aparat keamanan juga terlihat ekstra ketat mengamankan jalanya Pilkada ini. Selain pemeriksaan ketat untuk masuk ke dalam ruangan GOS, dengan prosedur resmi, sampai korek mancis juga tidak dibenarkan dibawa,  di dalam ruangan aparat kepolisian menjadi penyekat antara pendukung kandidat.

Pendukung satu kandidat dengan pendukung kandidat yang lain tidak bersentuhan, karena di sela sela mereka ada pihak kepolisian yang berpakaian putih hitam. Demikian dengan kaum ibu juga dijaga ketat oleh Polwan.

Visi misi para kandidat sama seperti yang mereka sampaikan dalam rubrik iklan mereka sebelumnya. (Lihat iklan di media ini tentang para pigur Paslon yang akan maju dalam pertarungan Pilkada 2017). (LG 01/LG 08)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.