Takengen | Lintas Gayo- Shabella Abubakar calon Bupati yang terpilih dalam Pilkada 2107 ini menyebutkan, Wartawan itu bukan sebagai mittra pemerintah, namun sebagai sosial kontrol. “ Kalau mitra itu artinya harus sefaham dalam mewujudkan sebuah keinginan. Namun itu sebagai sosial kontrol, Silakan kritik dan berikan solusi, tetapi jangan menjatuhkan.
Hal itu disampaikan Shabella saat memenuhi undangan PWI Gayo Lut, untuk makan siang bersama, Sabtu ( 15/3/2017) di Gedung PWI Aceh Tengah, Paya Ilang. Menurut Bupati terpilih ini, wartawan itu harus netral, tidak memihak dalam menyajikan sebuah pemberitaan.
“Saya bukan alergi dikritik tetapi siap dikritik. Namun jangan menjatuhkan akan tetapi kritik yang bersipat membangun ada solusi untuk perbaikan. Kalau dijatuhkan siapapun akan marah. Namun bila dikirtik dengan memberikan solusi, itu yang kami harapkan. Wartawan itu sebagai sosial control, maka lakukanlah tugas dengan baik yang menyajikan berita berimbang.
Wartawan di Aceh Tengah jangan hanya meliput kegiatan serimonial yang dilaksanakan intansi pemerintah. Namun wartawan itu menyuarakan berbagai sisi kehidupan masyarakat. Mungkin ada rakyat yang kelaparan, atau persoalan lainya, namun karena petugas tidak mendapatkan info, disinilah peranan Pers dalam menyuarakan keadaan rakyat.
Jadi media itu jangan hanya terpaku meliput dan memberitakan kegiatan yang dilakukan pemerintah, namun saya berharap media itu dapat menyuarakan berbagai sisi kehidupan masyarakat. Tidak mungkin semua informasi dilapangan itu diketahui oleh pengambil kebijakan, oleh karena itu peranan Pers sangat diharapkan, sebutnya.
Shabella mengucapkan terima kasih yang besar kepada media, karena sudah menyuarakan dan menciptakan Pilkada damai. “ Sesuai dengan semboyan dan keinginan kami. Alhamdulillah Pilkada kita berlangsung mulus, sukses, damai. Semuanya itu tidak terleas dari peranan media.
“ Walau sebelumnya kami akui ada media yang memihak. Tapi itu untuk pengalaman kita ke depan. Media seharusnya tidak memihak namun menunjukkan independensinya. Karena media dapat menggiring opini kekiri atau kekanan,” kata Shabella.
Dalam kesempatan itu juga Jurnalisa ketua PWI Aceh Tengah, sebelumnya menyampaikan agar kiranya di masa kepemimpin Shabella PWI di sana memiliki kantor yang permanen bukan hanya pinjam pakai atau selama ini disewa.
Mendapat permintaan itu, Shabella berjanji pada masa kepemimpinan akan mengusahakan kantor untuk PWI. “Coba pelajari dulu lokasi tanah yang tepat untuk perkantoran PWI bukan di sini sebagai pusat pasar. Coba cek jalan Malim Dewa apakah benar di sana ada tanah kosong milik Pemda, bila benar ada tanah kosong itu maka di sana akan dibangun gedung PWI. Namun bila tidak ada secara bertahap akan diupayakan agar PWI memiliki kantor. ( LG 01) Bersambung