Takengon | lintasgayo.com – Dalam masyarakat Gayo terdapat unsur yang disebut dengan Sarak Opat. Sarak berarti lembaga dan opat berarti empat, terdiri dari reje, imem, petue dan rakyat genap mupakat.
Kunjungan tim safari ramadhan ke Kampung Brawang Gading tepatnya di mesjid Babussalam Kecamatan Celala Aceh Tengah, Sekda Karimansyah mengingatkan pemahaman sarak opat kepada warga setempat.
“Sarak Opat adalah empat unsur yang berkewajiban menjaga harkat dan martabat kampung, karena itu tidak mungkin berselisih. Jika unsur ini berselisih nah, martabat apa yang dijaga,” tukas Karimansyah dalam sambutan safari malam ke empat ramadhan, Minggu 20 Mei 2018 di mesjid Babussalam, Celala.
Untuk memperkuat kebersamaan, menurut Karimansyah Sarak Opat harus membudayakan musyawarah dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Pekuat musyawarah apapun persoalan yang dihadapi di kampung ini. Petue gerelepe musidik sasat (Para orangtua bijak yang memiliki kemampuan yang dapat menyelesaikan suatu masalah_red) kite harap nguk munengon hana sikurang dan hana si lebih iwan masyarakat kampungni,” ujarnya menambahkan Sarak Opat di Gayo sudah ada sejak masa Belanda.
Sebelumnya Sekda Karimansyah dan beberapa pejabat SKPK Aceh Tengah melakukan berbuka bersama dengan warga serta aparat kampung brawang gading di aula kantor camat Ketol.
Suasana itupun berlangsung dalam suasana kekeluargaan hingga berlanjut dengan sholat Isya, Tarawih dan Witir berjama’ah, sementara tausyiah disampaikan oleh Tgk Walid MA. (Mika/LG010)