*U16, U14 Hanya Diikuti Empat SSB
TAKENGON|LINTASGAYO.COM – Kualifikasi piala Menpora yang digelar pekan lalu di Jagong, Kecamatan Jagong Jeget, menuai kontroversi. Pasalnya, kualifikasi untuk menjaring Sekolah Sepak Bola (SSB ) terbaik Aceh Tengah agar berangkat mewakili Kabupaten tersebut, disinyalir kuat terdapat permainan, sehingga diduga SSB yang punya kedekatan dengan panitialah yang berangkat.
Bahkan, untuk bergulirnya kualifikasi tersebut pihak panitia, mengatakan kebeberapa manajer SSB di Aceh Tengah, kualifikasi ditunda tanpa alasan jelas. Namun, fakta berbicara lain, panitia tetap menggelar kualifikasi tanpa sepengetahuan puluhan SSB terbaik yang ada di Aceh Tengah.
“Kata panitia kualifikasi ditunda, tapi nyatanya kualifikasi sudah bergulir dan sudah ada pemenangnya. Ini saya duga seperti ada settingan, bahwa SSB tertentu yang punya kedekatan dengan panitialah yang sengaja dimenangkan,” kata manajer SSB Pesangen, Salahuddin, Sabtu (28/7/2018).
Menurut ia hal tersebut menjadi masalah besar dikarenakan SSB terbaik yang ada di Aceh Tengah, tidak mengambil bagian dalam kualifikasi U16, U14 dan U12, untuk mewakili Kabupaten Aceh Tengah, untuk ketingkat Provinsi.
Salahuddin yang juga mewakili puluhan SSB di Aceh Tengah itu, menduga panitia sengaja menutup – nutupi kualifikasi tersebut, agar SSB tertentu yang punya kedekatan dengan panitia menjadi prioritas untuk diberangkat mewakili Aceh Tengah. Sehingga, 79 SSB yang ada di Dataran Tinggi Gayo (DTG) itu, tidak bisa menurunkan talenta muda terbaik mereka, karena dimonopoli kegiatan kualifikasi oleh segelintir orang.
“Ya merasa ditipu, jika ingin memonopoli kegiatan, jangan secara terang – terangan. Akibatnya, bisa berdampak hilangnya talenta berbakat di Kabupaten ini. Hampir seluruh SSB disini, mengetahui adanya kualifikasi itu, namun dikatakan ditunda. Tetapi, kami mendengar kualifikasi sudah digelar dan mendapatkan pemenang, dan kabarnya sudah dilepas oleh Bupati Aceh Tengah,” ungkapnya.
Disebutkan, untuk pegelaran kualifikasi yang digelar secara tertutup tersebut, yang mengikuti kualifikasi diantaranya, U16 hanya diikuti empat SSB, U14 juga diikuti empat SSB, sementara untuk U12 diikuti sembilan SSB. Kemudian dijaskan, terbaik satu dan dua disetiap jenjang usia tersebut, akan diberangkatkan mewakili Aceh Tengah.
“Kebanyakan anak didik kami bahkan di puluhan SSB lainnya di Aceh Tengah, merasa kecewa, hingga putus asa. Padahal banyak dari mereka yang punya bakat. Sangat disayangkan bila event sekelas piala Menpora bisa dipermainan oleh oknum tertentu. Dan kami tahu SSB yang berangkat tersebut, merupakan anak asuh dari oknum panitia penyelenggara,” kesalnya.
Sementara itu pemerhati sepak bola Aceh Tengah, Almer Agung Islami, saat dikonfirmasi menyesalkan kualifikasi tersebut yang digadang – gadang serta disinyalir banyak kepentingan kelompok tertentu.
“Ini tidak bisa dibiarkan, jika memang apa yang beredar saat ini bahwa panitia menutup – nutupi kualifikasi U16, U14 dan U12, ditingkat Kabupaten hanya untuk mengoal kan SSB tertentu karena punya kedekatan dengan panitia. Akibatnya bisa patal, karena membuat pupus harapan kita terhadap perkembangan sepak bola di Aceh Tengah,” imbuhnya.
Untuk itu ia menegaskan, selama praktek nepotisme masih dijalankan dalam penjaringan talenta muda sepak bola, secara perlahan akan mematikan potensi sepak bola Aceh Tengah. “Kita berharap dinas terkait bisa menganulir kualifikasi ini, jika memang terbukti ada permainan monopoli siapa dan SSB tertentu
u yang harus diberangkatkan mewakili Aceh Tengah,” tandasnya. (Rel/Ihfa)