by

MPTT-I Bener Meriah Melakukan Ziarah ke Makam Reje Linge

Takengen| lintasgayo.com – Seratusan jamaah MPTT-I (Mejelis Penfkajian Tauhid Tasawuf-Indonesia) Cabang Bener Meriah melakukan ziarah ke Maqam Reje Linge di Buntul Linge Minggu 22/09/19).

“Ziarah kubur itu penting, bukan sekedar mendapatkan keberkahan ilmu tetapi ziarah hakikatnya adalah menggali dan mengkaji sejarah dalam rangka menemukan kesejatian diri agar sempurna ketauhidan kita”bJelas Maskur salah seorang Jamaah melalui rilisnya.

Menurutnya Pada batu nisan makam para Sultan Kerajaan Linge bertuliskan kalimat Tauhid “Lailahaillallah” merupakan petunjuk bagi anak cucunya bahwa hakikat Tauhid adalah tahu diri berdasarkan ilmu tasawuf “Man arafa nafsahu, faqad arafa Rabbahu” atau siapa mengenal dirinya maka dia akan mengenal Rabb-nya.

Dalam menyebarkan Agama Kerajaan Linge dengan bermodalkan kalimat tauhid yaitu ‘Lilahaillallah ” sebagaimana tertulis dalam Batu Nisan Maqam Reje Linge. Kalimah ini memiliki 3 makna, yaitu :
1. Tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah
2. Tidak ada yang Dimaksud kecuali Allah
3. Tidak ada yang Ada kecuali Allah.
Kerajaan Linge itu dikenal karena ada Allah dalam bathin Reje dan masyarakat pada masa itu.

Dalam kesempatan ini dibacakan juga Makalah Abuya Syeikh H. Amran Waly Al Khalidi yang berjudul Memperkenalkan Ajaran Tauhid Tasawuf/Kesufian.

Ajaran ini adalah ajaran kesufian untuk memperbaiki nafsu agar dihiasi dengan akhlak yang mulia. Ajaran ini digagas oleh Abuya syeikh H. Amran Waly Al Kahlidi. Bilamana nafsu tidak baik, keimanan dan pengamalan kita tidak diterima Allah dan juga untuk menghilangkan syirik dan kenifaqan. Buahnya adalah mendapat kemenangan didunia dan di akhirat. (Rel/ Ihfa)

Comments

comments