Redelong| lintasgayo.com – Setelah melewati masa yang begitu sulit, menerobos jalan provinsi yang rusak parah, dan menahan rasa sakit, dengan bantuan seorang Bidan, akhirnya Nurjanah, seorang Ibu asal Samar Kilang melahirkan bayinya dengan selamat di pinggir jalan ditengah hutan pedalaman Samar Kilang pada Kamis (29/10/20).
Nurjannah saat itu dibantu oleh Rahmi Julita Wati, A. Md. Keb, seorang Bidan yang bertugas di Samar Kilang kecamatan Syiah Utama kabupaten Bener Meriah.
Kepada Lintasgayo.com, Kamis (29/10/20) Rahmi Julita menceritakan aksi penyelamatan darurat terhadap ibu dan bayi yang terpaksa dilakukan di perjalanan oleh tim medis di Desa Pucuk Uning, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah.
“Pada saat itu sekira pukul 01.30 WIB Suami dari ibu Nurjanah datang ke puskesmas, lalu kami menganjurkan untuk istirahat dan miring kekiri dan kekanan,” cerita Rahmi.
Selanjutnya kata Rahmi, saat itu ketuban pecah berwarna keruh kemudian dilakukan VT, kembali pukul 02.00 Wib. Pembukaan bertambah menjadi 5 CM namun saat itu kontraksi yang dialami pasien berkurang sehingga pasien bisa tertidur.
Kemudian pada jam 04.30 WIB kontraksi bertambah kuat dilakukan VT kembali, pembukaan menjadi 6 CM namun belum ada perasaan dari pasien ingin melahirkan, lalu pada jam 06.00 Wib dilakukan VT kembali tidak ada perubahan masih 6 CM karena tidak ada kemajuan dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Maka dari itu dengan kondisi jalan juga yang rusak, selanjutnya nakes menganjurkan pasien untuk segera dirujuk dan pasien bersedia untuk dirujuk kemudian dilakukan persiapan pemasangan infus pukul 07.30 WIB pasien berangkat dari samar kilang menuju RSU Muyang Kute.
Karena kondisi jalan yang sedang rusak berat sehingga ketika pasien mengeluh sakit ambulan berhenti sejenak dan setelah sakitnya berkurang kembali melanjutkan perjalanan. Namun saat tiba di daerah Pucuk Uning pasien mengeluh sakit dan kembali beristirahat.
“Tidak lama kemudian pasien ingin mengedan dan akhirnya bayi lahir pada pukul 09.00 Wib, kami langsung melakukan pertolongan terhadap pasien karena ini merupakan tanggung jawab tim tenaga kesehatan diwilayah tersebut dalam menyelamatkan nyawa seorang ibu dan anak yang akan dilahirkan,” lanjut Rahmi.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Bener Meriah dr. Alyin mengaku terlebih dahulu sudah melakukan koordinasi langsung dengan petugas kesehatan Puskesmas Samar Kilang.
Hasil dari koordinasi itu, dr. Aliyin, juga menceritakan awal cerita penyelamatan yang dilakukan tenaga medis terhadap ibu dan anak ini sewaktu melahirkan di jalan.
Berdasarkan hasil yang didapat oleh dr. Aliyin menceritakan, ketika itu suami Nurjanah mendatangi rumah seorang tenaga kesehatan (nakes) dengan keluhan istrinya yang akan melahirkan.
Menerima keluhan dari tamunya tengah malam itu, nakes tersebut langsung memberikan pertolongan dengan melakukan pemeriksaan kondisi kehamilan pasiennya (pemeriksaan kedalaman (VT).
“Ternyata saat dilakukan pemeriksaan kondisi kehamilan sudah dalam Pase pembukaan 3 Cm, oleh nakes ibu diinstruksi untuk istirahat dan melakukan beberapa gerakan seperti miring kekiri dan kekanan,” cerita Aliyin.
“Hingga pukul 01:00 WIB ketuban sang ibu pecah dengan warna keruh, kemudian nakes melakukan VT kembali,”terang dr. Aliyin.
Lebih jauh dikatakan Kadinkes Bener Meriah itu, pemeriksaan demi pemeriksaan dilakukan oleh nakes hingga jam menunjukan pukul 06.00 Wib pemeriksaan VT kembali dilakukan kondisi persalinan pasien masih dalam bukaan 6 dan tidak ada tanda – tanda.
“Karena tidak ada kemajuan dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan dengan kondisi jalan juga yang rusak selanjutnya nakes menganjurkan pasien untuk segera dirujuk dan pasien bersedia untuk dirujuk kemudian dilakukan persiapan pemasangan infus pukul 07.30 Wib.,” sebut Aliyin.
Pasien berangkat dari Samar Kilang dengan menggunakan Ambulance yang dikemudikan oleh saudara pasien karena pada saat tersebut supir ambulance sedang izin, terhadap supir tersebut Kadinkes Dr. Aliyin akan mengevaluasi dan melakukan tindakan tegas bila di temukan ada kelalaian.
“Dengan kondisi jalan sedang rusak berat sehingga ketika pasien mengeluh sakit ambulance berhenti sejenak dan setelah sakitnya berkurang kembali melanjutkan perjalanan,”kata dr. Aliyin.
“Saat diperjalanan tiba di daerah Pucuk Nuning pasien mengeluh sakit dan kembali beristirahat tidak lama kemudian pasien ingin mengedan dan akhirnya bayi lahir pada pukul 09.00 WIB ditolong oleh bidan Rahmi Julita Wati, A. Md. Keb,” jelas Aliyin
“Pada saat melahirkan kondisi ibu dan bayi asal Kampung Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama tersebut Alhamdulillah dalam keadaan sehat- sehat saja,” tutup Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dr. Aliyin. (Putra Mandala)
Comments are closed.