Takengen | Lintasgayo.com – Tanaman Anggrek (Orchidaceae) merupakan salah satu suku tumbuhan berbunga, jenis tanaman hias yang diminati karena bentuk dan warna yang menawan dan memiliki jenis yang sangat beragam.
Dalam rangka pengembangan Budi daya Anggrek tersebut, Komunitas Gayo Pecinta Anggrek (KGPA) binaan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah bekerja sama dengan Program Magistet Agroekonologi Fakultas Pertanian Universitas Malikulsaleh untuk menjalankan program tridarma perguruan tinggi terutama pengabdian kepada masyarakat.
Melaksanakan pelatihan pengembangan Budidaya anggrek, dengan metode penyerbukan aklimasi dan kultur jaringan untuk skala rumah tangga, bertempat di Aula Dinas Pangan Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu (28/11/2020).
Pelatihan yang diikuti oleh 30 an peserta tersebut dibuka langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Aceh Tengah Puan Ratna, dalam kesempatan tersebut menyampaiakan, pelatihan pengembangan Anggrek dibutuhkan sebagai upaya budi daya berkelanjutan di kabupaten Aceh Tengah.
“Kiranya tidak hanya untuk sesaat atau kata lainnya musiman saja, tapi berkelanjutan dan dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan pendapatanan rumah tangga”, Kata Puan Ratna.
Selanjutnya, ketua TP PKK menekankan peluang usaha bisnis di bidang tanaman hias khususnya anggrek dalam mendukung penambahan penghasilan ini, selanjutnya di harapankan dapat memikat wisatawan yang berkunjung ke daerah Aceh Tengah sebagai daerah wisata yang diminati wisatawan domestik bahkan wisatawan asing untuk berkunjung dan terpikat dengan keindahan tanaman Anggrek tersebut.
Kegiatan pelatihan pengembangan budi daya Anggrek tersebut memokuskan materi pada metode penyerbukan aklimasi dan kultur jaringan skala rumah tangga KGPA Kabupaten Aceh Tengah.
Selain itu pelatihan ini juga memberikan perhatian khusus pada Tanaman Anggrek Spesies Gayo dari jenis Paphiliona doritis atau Kantung semar, Orang Gayo biasa menyebutnya “Tetekur atau Tetakur”.
Tanaman Anggrek lokal Gayo tersebut mulai diminati kolektor Anggrek, apalagi terbilang langka, hingga diharapkan dapat dibudidayakan dengan teknik dan perlakuan khusus, semoga Aceh Tengah dapat dijadikan sebagai kawasan konservasi jenis tanaman ini sebagai habitat endemik asli dari dataran tinggi tanah Gayo. (PR)
Comments are closed.