Awas begal!!! Kalimat pendek ini berseliweren di media sosial. Vidoe berdurasi 56 detik in, dimana warga penduduk Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah menjadi korban begal dalam pekan ini, ahirnya viral
Rasa takut, was-was “menghantui” masyarakat, apalagi mereka yang melintasi ruas jalan lokasi begal, Terang Ulen- Atu Lintang, kawasan pegunungan diantara hamparan kopi. Apakah benar dibegal? Eeeee rupanya takut dengan istri.
Pihak Polres Aceh Tengah bagaikan mendapatkan “tamparan” untuk mengungkapkan kasus begal di Burni Jejem, Pegaing, Aceh Tengah. Kejadian meresahkan masyarakat itu harus dijawab pihak kepolisian.
H,34, warga kecamatan Pegasing ini menyatakan dirinya di begal, sepeda motornya dirampas. Temanya yang ikut bersamanya memvideokan “korban” dengan kepala mengeluarkan sedikit darah.
Namun setelah diminta keteranganya oleh pihak penyidik, dia justru ahirnya meminta maaf, bukan dibegal, namun karena takut dengan istri. Bagaimana kisahnya?
Sepeda motornya ditarik leasing karena tidak menutupi kredit. Takut dimarahi istri, dia melukai kepalanya dengan bantuan teman dan memviralkan di media sosial.
“Saya sengaja mengores kepala saya dengan mengunakan pecahan kaca, agar terlihat seperti benar kejadian yang saya buat. Dan saya meminta maaf atas kejadian ini dan tidak akan mengulangi lagi,” ujar H dalam video bantahanya.
Menurut Kapolres Aceh Tengah AKBP. Mahmun Hari Sandi Sinurat, melalui Kasat Reskrim, AKP, Ahmah Sarif Sanjaya, menjawab Dialeksis.com, Selasa (12/1/2021), pelaku penyebaran informasi hoak ini memang pandai bersandiwara.
Dia menciptakan seolah olah sepeda motornya dibawa kabur pembegal, namun kenyataannya ditarik leasing. Anehnya lagi ketika dia dijenguk keluarga saat dilakukan pemerikasan, dia menyebutkan tidak mengenalnya. Ada ada saja.
Mendapat perlakukan pelaku, pihak penyidik melakukan pemeriksaan medis di RSU Datu Beru Takengon, hasil rekam medik tentang pelaku pembuat video begal ini didapatkan. Dia isu sehat, normal, hanya membuat trik “tidak waras” dan terkena begal.
Ahirnya pihak kepolisian Polres Aceh Tengah meminta H untuk membuat video permintaan maaf, atas sikapnya rakyat menjadi resah. Vidoe permintaan maaf itu kembali beredar. Aneh aneh kelakukan manusia, takut istri dan ahirnya viral, ahirnya “menjliat” ludah sendiri.
Soal pengakuan dibegal ahirnya meminta maaf di kantor polisi, bukan hanya terjadi kali ini. Sebelumnya Polisi di Bener Meriah harus mengungkapkan berita begal di jalan eks PT KKA. Korbanya WD,48, penduduk Tingkem Benyer, Bener Meriah.
Setelah berurusan dengan polisi,walau ditubuhnya ada bekas luka sayatan pisau, kejadianya ahir Agustus 2019. Namun sepandai-pandainya WD bersandiwara, ahirnya WD juga meminta maaf atas pengakuanya yang menyatakan dirinya dibegal.
Motifnya sama, takut dimarah istri. Namun WD bukan karena sepeda motornya ditarik leasing, namun tubuhnya penuh lecutan dari besutan cambuk, akibat dia main kuda kepang. Dia takut dimarahi istrinya, karena sudah berjanji tidak akan main kuda kepang lagi.
Berbeda dengan kejadian di Jejem, Pegasing, Aceh Tengah. Sepeda motornya ditarik leasing. Dia meminta bantuan temanya untuk melukai kepalanya dengan pecahan kaca dan memviralkan videonya. Takut dimahari istri ahirnya berurusan dengan polisi dan dibuli oleh nitizen.
Ambilah hikmah dari kasus ini. Masyarakat juga harus melatih diri untuk lebih teliti dalam mencermati sebuah informasi. Ujung jari bisa membuat gaduh negeri ini, dari ujung jari juga bisa menjadi penyejuk.
Sebelum menyebarkan informasi teliti dan pelajari kebenaranya, agar tidak ada yang menjadi korban, semoga ujung jari di dunia maya ini mampu mendamaikan negeri. Takut dengan istri bukan harus memperlihatkan kepandiran diri. (Bahtiar Gayo/Dialeksis.com)
Comments are closed.