Redelong| Lintasgayo.com – Inisiator Gelung Opini Bener Meriah meminta Bupati untuk mengevaluasi jabatan Kepala Dinas PUPR karena dinilai tidak peka terhadap kondisi fasilitas jalan yang digunakan untuk hajat orang banyak.
“Kondisi jalan yang kita lalui di ibu kota Bener Meriah tidak sedang baik-baik saja. Jangan sampai jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah ini menelan korban jiwa,” kata Mitra Setiadi, Sabtu (24/04/21).
Pemuda Bener Meriah ini menjelaskan beberapa waktu yang lalu sekelompok anak muda yang peduli dengan Kabupaten tercinta ini turun aksi ke jalan menempel jalan yang berlubang di ibukota Bener MerIah ini karena sangat berpotensi mengakibatkan kecelakaan pada 23 April 2021 yang lalu.
“Ini bukan kali pertama masyarakat turun tangan langsung menambal bahkan memblokade jalan di Bener Meriah, sebagai catatan, Ruas jalan Pante Raya – Simpang Tiga sampai TNI dan Masyarakat turun tangan menutupi lubang mirip kolam ketika hujan di tengah badan jalan yang sering membuat kemacetan sampai detik ini, jalan yang di tanami pisang,” keluhnya.
Mitra menjelaskan,Anggaran yang di gelontorkan pemerintah daerah untuk biaya perawatan jalan berbanding terbalik dengan apa yang di harapkan oleh masyarakat Bener Meriah.
“Seperti untuk tahun ini saja alokasi dana pemeliharaan jalan sesuai dengan RUP Penyedia bernilai sekitar 1,6 Milyar rupiah, dan hari ini dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR) Kab. Bener Meriah hanya terlihat membersihkan pinggir jalan saja, sama halnya seperti tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Mitra Setiadi mengeluhkan ruas jalan baik yang berstatus jalan Desa, jalan kabupaten, provinsi dan jalan Nasional hanyalah menjadi sebuah status saja.
“Bukankan ketika memang di anggap sangat penting bisa menjadi landasan dasar untuk di jadikan kegiatan inisiatif dinas PUPR Kabupaten,” tegas Mitra.
Menurutnya, sudah terlalu banyak korban berjatuhan akibat buruknya akses transportasi kita, Belum lagi kecelakaan yang di timbulkan akibat ruas badan jalan yang amblas dan sering mengakibatkan ke celakaan yang mengakibatkan korban jiwa.
“Apakah Erwin, ST, M.Si yang notabenenya adalah Kadis PUPR Bener Meriah definitif tidak merasa risih, ketika melintas dari arah Takengon (kediaman beliau) menuju Bener Meriah, karena lajurnya berlubang dan menimbulkan potensi kecelakaan lagi kemacetan,” tanya Mitra.
Mitra juga mempertanyakan penggunaan anggaran perawatannya dianggap tidak pernah mengenai sasaran, sehingga yang penting menjadi tidak penting dan yang tidak penting menjadi penting.
“Sudah selayaknya Bupati meng-ultimatum Kadis PUPR,atau sekiranya jika Kadis PUPR tidak mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Bener Meriah lebih baik mengundurkan diri dari jabatannya secara jantan dan terhormat,” tutupnya. (Rel/Ihfa)
Comments are closed.