Menjadi Guru adalah Amanah

Oleh : Ridhani. S.Pd*

Hari Guru Nasional (HGN) yang setiap tahun di peringati pada tanggal 25 November 2021. Peringatan hari guru ini acapkali dirayakan dengan menggelar upacara. Pada umumnya di setiap sekolah sering diadakan upacara ataupun kegiatan perlombaan demi memeriahkan, menghargai dan menghormati jasa para guru yang telah mendidik anak bangsa ini.

Momentum ini mestinya menjadi renungan kita semuanya, peran dari para guru yang telah berdedikasi sebagai pengajar yang senantiasa mengajar kita dengan sepenuh hati. Tentunya kesemuanya itu bernilai Ibadah disisi Allah SWT.

Dalam pandangan agama bahwa segala amal yang baik yang tidak terlepas dari Niat yang tulus karena Allah SWT dan cara perbuatannya benar, sesuai dengan tuntunan syariat Islam maka akan bernilai ibadah.

Guru sebagai profesi yang sangat strategis di dalam membangunan peradaban suatu bangsa tentu memiliki konsekwensi perjuangan yang gigih. Artinya lemahnya para guru maka lemahlah suatu bangsa ini.

Saat peristiwa bom Hirosima di Nagasaki Jepang menjelang akhir perang dunia ke II, semua fasilitas umum negara hancur. Namun yang di khawatirkan oleh sisa penduduk jepang adalah berapa lagi sisa Guru yang tertinggal. Maka pantaslah kita sebut guru itu adalah Pahlawan tanpa Jasa.

AMANAH SEBAGAI SEORANG GURU
Menjadi seorang guru tidak terlepas dari membimbing, membina, mengayomi dan memberi teladan terhadap anak didiknya dengan penuh keikhlasan. Mereka Para Orang tua menginginkan keberhasilan putra –putri mereka, baik keberhasilan dari segi kognitif,psikomotorik, maupun akhlaknya.

Dulu pada masa jahiliyah, di zaman Rasulullah SAW, masyarakat pada saat itu masih banyak yang mengalami kebodohan, hadirlah sesosok perempuan yang bernama Asy-Syifa al-Adawiyah, guru perempuan pertama dimasa awal penyebaran Islam.

Perempuan yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Rasulullah SAW dan para sahabat, Ia pun begitu terkenal dengan kepandaiannya, ketika pada zaman tersebut hanya segelintir wanita saja yang bisa membaca dan menulis dan beliau mengajarkan kepada kaum muslimin ketika itu.

Dari Abu Hurairah : telah bersabda Rasulullah SAW: “Tunaikanlah amanah kepada orang yang memberikanmu amanah, dan jangan kamu menghianati orang yang menghianatimu” ( HR.Abu daud).

Sikap amanah terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu ; Amanah terhadap Allah SWT

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.( QS.Al-Anfal ; 27 )

Amanah terhadap sesama manusia
Ketika seseorang di beri amanah, maka ia berkwajiban melaksanakan tugas-tugas yang di berikan dan penuh rasa tanggug jawab.

Amanah terhadap diri sendiri
Rasa syukur dan bersabar, menjaga fisik,kesehatan dan kebugaran yang di berikan oleh Allah SWT kepada kita, dengan mendisiplinkan diri kita.

Walhasil
Orang yang amanah akan dipercaya orang lain, jika ia di percaya, maka orang lain akan menghargainya, diberi posisi mapan di masyarakat dan dihormati oleh lingkungan sekitarnya. Sikap amanah akan mendorong kesuksesan dalam kehidupan sesuai dengan janji Allah SWT akan diberi kemudahan dalam kehidupanyanya, baik itu di kehidupan dunia maupun di kehidupan akhirat.

* Penulis merupakan salah Guru di Bener Meriah.

Comments are closed.