Takengen|Lintasgayo.com– “Kita terlalu dihidangkan dengan keindahan dunia, hinggga akhirnya kita sendiri hampa. Hidup tidaklah semua indah. Karena, di dalamnya terselip ujian buat insan bergelar hamba,” sebut Ustadz Sayuti Ambia.
Menurut Ustadz yang menjadi pengajar di Dakwah Al-Ghuroba’ Tan Saril Takengon, kata sabar dan ikhlas biasanya kerap diucapkan untuk meringankan ujian ujian hidup.
Hal itu diungkapkan ustdaz Sayuti yang kerap mengisi pengajian rutin di Yayasan Al –Ghuroba’. Dijelaskan ustadz ini, kata sabar dan ihklas kerap diucapkan untuk meringankan ujian hidup, meski dalam menerapkannya tak mudah.
Namun, sebutnya, ketika kita mampu bersabar dan iklas dengan keadaan yang telah ditakdirkan Tuhan,maka hati akan terasa lapang. Sebab, namanya manusia tidak terlepas dari cobaan,dan ujian dalam menjalani kehidupan ini.
“Pada hakikatnya manusia itu tidak diuji diluar batas kemampuannya. Bagi mereka yang mampu mengambil hikmah dalam setiap kejadian dan selalu bersyukur,maka akan mampu melewati ujian-ujian kehidupan kedepannya,” sebutnya.
‘’Kemarin, sekarang, besok adalah ujian. Manusia yang hidup di dunia ini selalu berada di dalam ujian Allah SWT. Tidak ada perbedaan antara wanita atau pria, kaya maupun miskin, cakep maupun jelek, tua maupun muda, pejabat maupun rakyat jelata, semua akan diuji oleh tuhan,” jelasnya.
Hal yang dianggap sebagi sesuatu yang enak, asyik, indah, bagus, keren, mudah, modern atau menyenangkan itu semua menjadi bagian dari ujian Allah SWT. Ujian itu diberikan Allah untuk menguji, setelah itu barulah orang itu dikatakan teruji.
‘’Semua orang diuji Tuhan. Orang miskin akan diuji dengan kekurangannya, orang kaya akan diuji dengan kelebihan hartanya, orang gagal akan diuji dengan rasa kecewa. Orang kaya akan diuji oleh rasa congkaknya,” jelas ustadz ini.
“Orang sakit akan diuji dengan deritanya, orang sehat akan diuji dengan kenikmatan, orang bujang akan diuji dengan kesepiannya, orang berpasangan akan diuji dengan perselisihan, orang cantik-ganteng akan diuji dengan rasa bangga diri. Oang bodoh akan diuji dengan kekejian-cacian”.
Ustadz ini mengutip Firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat:156 disebutkan ‘’(yaitu) orang-orang yang apabila di timpa musibah mereka berkata ‘’Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’’(Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadanyalah kami kembali).
Untuk itu, sebut ustadz Sayuti, jangan pernah mengeluh sesulit apapun keadaanmu. Yakin bahwa setiap ujian cara tuhan untuk mendewasakan kita. Kuatkanlah dengan cara berdo’a dan berihktiar.
Karena, ujian atau cobaan itu akan membawamu semakin dekat kepada Allah atau justru membuatmu jauh dari Allah, demikian ustadz Sayuti dalam tausiahnya. *** (Ifa Zahra Fadhila mahasiswi Markaz Dakwah Al-Ghuroba’ Takengon)
Comments are closed.