Redelong | Lintasgayo.com – Mahalnya harga pupuk faktor utama menurunnya produktivitas hortikultura. Sedangkan, faktor menurumya produktivitas kopi gayo dikarenakan usia tanaman yang sudah menua.
Hal ini dilaporkan Penjabat (Pj ) Bupati Bener Meriah Drs Haili Yoga MSi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo di Jakarta. Rabu, 27/7/22.
Menurut Haili, karena tingginya harga jual beli pupuk membuat petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tanamannya. Begitu juga untuk tanaman kopi gayo, yang butuh peremajaan.
Dihapan Mentan, Haili Yoga menyampaikan bahwa pertanian di Bener Meriah didominasi oleh tanaman Hortikultura, sedangkan di bidang perkebunan tanaman Kopi Arabika Gayo sebagai produk andalan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, menginstruksikan Pj Bupati Bener Meriah agar melakukan peremajaan dengan mengganti Kopi Arabika Gayo usia tua dengan yang muda, sehingga mendapat hasil panen yang maksimal.
Selain itu, Yasin menyarankan adanya tanaman tumpang sari dalam kebun kopi yang akan dibantu pendanaannya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Mentan Syahrul juga memberi tawaran dengan metode pembiayaan yang sama untuk pengembangan hewan ternak serta budidaya nenas di Bumi Sengeda itu.
” Untuk pengusulan program pemberdayaan masyarakat petani, sudah diterima Kementerian Pertanian sebelum tanggal 17 Agustus 2022,” tegas Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Turut hadir mendampingi Pj Bupati Bener Meriah Haili Yoga, Kepala Dinas Pertanian Bener Meriah Ir Nurisman, dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ir Abadi. (*)
Editor: Fazri Gayo
Comments are closed.