Calon Kepala Daerah dari Partai Kopi Dilempar Sepatu, Massa Mengamuk

Redelong | Lintas Gayo : Puluhan masyarakat Bener Meriah berunjuk rasa di kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP), menuntut agar Pemilukada diulang karena adanya kecurangan dalam pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Tuntutan mereka juga karena kandidat Kepala Daerah dari Partai Kopi dilempari sepatu saat berkampanye dan adanya indikasi kecurangan dalam Pemilukada.

Pihak kepolisian terpaksa harus turun tangan untuk mengamankan kantor KIP dari amuk massa. Pihak kepolisan setempat (Polsek-red) menerjunkan tim negosiasi untuk meredam massa untuk tidak anarkis. Namun massa semakin banyak, sehingga pihak kepolisian meminta bantuan dari Polres untuk menurunkan Dalmas yang dilengkapi dengan tameng 100 cm dan pentungan untuk menghentikan masa yang terus  mendesak masuk ke kantor KIP.

Karena massa semakin banyak, Polres mendatangkan Dalmas dan pasukan tambahan dari kesatuan Brimob yang bersenjatakan tameng 160 cm dan pentungan untuk melujuti (untuk dilumpuhkan) masa yang mulai rusuh. Dan didatangkan Water canon (menyemprot massa) untuk memecah massa supaya bubar dari lokasi.

Massa yang tidak mau bubar akhirnya anarkis sehingga terjadi Lintas Ganti yaitu penanganan massa yang sebelumnya diamankan polres, selanjutnya ditangani kesatuan Brimob dengan persenjataan anti huru hara. Massa yang terus menyerang pasukan akhir ditindak tegas karena massa mulai menyerang fisik. Satuan Brimob yang telah dibekali senjata dan ilmu bela diri, melumpuhkan massa yang  menyerang dengan ilmu bela diri, sedangkan warga yang menggunakan senjata tajam juga dilumpuhkan dengan tembakan peringatan.

Setelah massa membubarkan diri, ternyata masih ada warga yang meneror dengan meletakan kardus yang terindikasi bom di satu tempat. Warga yang menemukan benda mencurigakan tersebut melaporkan kepada Kepolisian Sektor (Polsek) setempat dan diteruskan oleh Kapolsek ke Polres untuk diambil tindakan. Sehingga didatangkan penjinak bom (jbomb) dari Lhokseumawe oleh Polres.

Jbomb yang mendapat laporan dari Polres, langsung turun dan melakukan identifikasi di TKP (tempat kejadian perkara) dan melakukan TPTKP (tindakan pertama tempat kejadian). Setelah teridentifikasi, Jbomb memutuskan kardus yang mencurigakan tersebut untuk dihancurkan. TKP yang telah diamankan Polsek, diteruskan intruksi agar warga dapat mengamankan (menjauh dari TKP) diri untuk keselamatan dari hal yang tidak inginkan.

Beberapa tindakan dilakukan oleh Jbomb sesuai SOP (standar opersional) hingga benda tersebut diledakan. Akhirnya diturunkan tim identifikasi dari Polres untuk melihat dan menyelidiki serpihan-serpihan bom untuk dipelajari lebih lanjut.

Demikian runtutan kejadian pada simulasi pengamanan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) tahun 2011 yang digelar oleh Polres Kabupaten Bener Meriah di Lapangan Polres Bener Meriah, Kamis (28/7).

Dengan kesiapan kepolisian tersebut diharapkan Pemilukada tahun 2011 di Bener Meriah dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada kekerasan, “dengan simulasi yang dilaksanakan saya optimis pemilukada dapat terlaksana sesuai aturan”, ujar AKBP Drs. Hari Apriyono, Kapolres Bener Meriah.

Ditambahkan Kapolres, semoga pemilu kali ini berjalan damai dan sesuai hati nurani bukan karena terprovokasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Simulasi dilaksanakan dengan kerjasama Polres Bener Meriah, Penjinak Bom (Jbom), Brimob datasemen C, Satpol PP dan puluhan masyarakat serta turut hadir dari pihak TNI, Kejaksaan, Bupati Bener Meriah dan Ketua DPRK Bener Meriah dan undangan lainnya. (Wen Rahman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.