Takengon | Lintas Gayo : Aksi unjuk rasa kembali terjadi di Takengon ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Kamis (28/7) setelah sehari sebelumnya aksi unjuk rasa menuntut penonaktifan salah seorang anggota DPRK tersebut yang sedang menghadapi kasus dugaan ijazah palsu. Kali ini oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) Komisariat Aceh Tengah menggelar aksi penolakan digelarnya Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) yang akan diselenggarakan di Lhokseumawe beberapa waktu mendatang.
Disampaikan Zainatun, ketua bidang Kemuslimahan KAMMI Aceh Tengah, Syari’at Islam jangan hanya dijadikan simbol saja di negeri Serambi Mekkah ini, karena jika benar-benar serius maka perlu di tinjau kembali atau bahkan menolak pelaksanaan PPI di Aceh.
“Pemerintah Aceh harus respon terhadap masalah ini, karena ini menciderai pelaksanaan Syari’at Islam di bumi Aceh”, katanya berapi-api pada orasi yang dilakukan bersama puluhan aktivis perempuan tersebut.
Sebelum ke gedung DPRK, mereka melakukan longmarch dan berorasi di Gedung Olah Seni menuju jalan Yos Sudarso, Jalan Sengeda, Terminal, Simpang Wariji, Jalan Lebe Kader hingga berakhir di Gedung DPRK untuk menyampaikan aspirasi dengan membawa berbagai atribut dan bendera KAMMI.
Dalam aksi tersebut, mereka juga membagi-bagikan selebaran pernyataan sikap yang berisi antara lain permintaan kepada Gubernur Aceh untuk mengambil sikap terhadap pelaksanan PPI di Lhokseumawe Aceh. Meminta kepedulian Pemerintah Aceh terhadap Syari’at Islam dengan tidak diam dengan adanya pelanggaran Syari’at Islam.
Mereka juga meminta Bupati Aceh Tengah lebih serius dan peduli tentang Syari’at Islam serta menolak PPI karena di anggap mengelabui masyarakat Aceh khususnya perempuan yang memamerkan kecantikan di depan khalayak ramai dan merugikan Syaria’t Islam di Aceh.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah, Muhammad Nazar didampingi Musa AB di depan gedung DPRK Aceh Tengah menerima berkas tuntutan aktivis muslimah KAMMI tersebut dan berjanji segera mengirim tuntutan mereka ke Pemerintah Aceh untuk di respon oleh Gubernur Aceh.
Aksi tersebut berlangsung damai dengan pengawalan ketat aparat kepolisian Aceh Tengah. Tampak sejumlah tokoh muslimah dalam barisan pengunjuk rasa tersebut diantaranya Juriati, Juarsih, Rahmadiah dan sejumlah tokoh muslimah lainnya. (Iwan SP)