Catatan: Win Ruhdi Batin
Pengalam dan pasar kopi, membuat Syukran suskses menjual kopi fermentednya. Fermentasi aerob.
Selama tiga minggu dalam plastik putih dan selanjutnya pemeraman dengan terpal hingga proses kopi menjadi kering.
Penjualan kopi winey Syukran, terbilang banyak. Para pengusaha luar daerah, membeli green beans kopi produksi Syukran dari ratusan kilo hingga 4 ton. Satu pengusaha kopi.
Kopi tersebut sebagian dijual di Indonesia dan luar negeri. Saat ini stok kopi olahan fermentasi ini tersisa empat ton dari produksi 6 ton.
Biasanya Syukran membeli kopi dengan ketinggian 1400 M dpl. Kopi di ketinggian ini memiki gula kopi yang tinggi pada kulit merahnya.
Hal ini ditandai dengan tebalnya kulit cherry dengan mucilage yang lebih banyak. Disinah salah satu keunggulannya.
Selain itu, Syukran menyeleksi biji kopi kering dengan warna khusus. Kuning hinga kuning tua.
“Penikmat kopi winey, menyukai kopi dengan warna kuning. Karena rasa dan aroma yang pas”, kata Syukran.
Sementara kopi kopi yang berwarna lebih gelap, coklat tua, dijual dengan harga lebih murah.
“Padahal biji kopi winey berwarna coklat, lebih strong”, ulasnya.
Dalam satu kali produksi, Syukran mengontrakkan proses kopinya pada para pekerjanya. Umumnya laki laki.
Dalam satu ton cherry merah, Syukran mengontrakkannya Rp. 10 juta yang dikerjakan empat orang. Hingga kopi kering.
Untuk sortasi kopi kering, Syukran memakai dua cara. Pertama sortir di mesin penggilangan kopi yang disebut Suton.
Cara kedua adalah sortir tangan yang biasanya dilakukan kaum ibu, tetangga Syukran .
Satu orang ibu mampu menyortir kopi hingga 70 kilogram. Dengan ingkos sirtir perkilo Rp.1500.
Para penyortir ini memisahkan kopi yang pecah, busuk, dan warna kuning dengan coklat.
Satu orang penyortir ini bisa membawa uang Rp.100 ribu lebih setiap hari.
Selain itu, cara Syukran menjaga kualitas kopinya adalah dengan menyisakan sedikit kadar air pada kopinya
Umumnya Syukran menjadikan kopinya kering mati. Dengan kadar 10 persen. Kopi dengan kkeringan seperti ini akan sangat cepat matang.
Sehingga sentuhan kopi dengan api di mesiin roasting, berlangsung cepat. Dengan begitu, kopi tidak berbau asap ( smoky).