Masyarakat Kampung Gunung Suku Audiensi Ke DPRK Aceh Tengah Minta Kepala Desa di Copot

Takengon | lintasgayo.com – Masyarakat Kampung Gunung Suku, Kecamatan Lut Tawar audiensi dengan DPRK Aceh Tengah, membahas dugaan penyelewengan anggaran dana desa diduga fiktif hingga mencuat Reje Burhanudin dicopot dari jabatannya. Senin (2/10)

Audiensi itu difasilitasi Komisi A DPRK Aceh Tengah, hadir saat juga Fauzan, Tarmina, Hamdan Guru Gama, Susilawati, Kabag Hukum, Abshar, Kepala Inspektorat Aulia, Kepala DPMK, Latif Rusdi, Camat Lut Tawar, Hardi Selisih Mara, Aparatur Kampung Gunung Suku, dan puluhan masyarakat.

Salah satu masyarakat Gunung Suku, Mukti, lebih dari dua ratusan masyarakat di desa tersebut telah membubuhkan tanda tangan menyatakan mosi tak percaya terhadap pemimpin mereka di desa itu.

“Dana desa diduga fiktif di tahun 2022 lalu ditaksir mencapai Rp130 juta, salah satu item kegiatan yang dimaksud adalah saluran air bersih,” kata Mukti di gedung DPRK Aceh Tengah.

Anggaran tersebut sebelumnya dikatakan akan dikembalikan Reje (kepala desa) Gunung Suku, Burhanudin, namun, dalam perjalanannya, apa yang diutarakan tersebut dilanggar reje. Bahkan, saat ini statusnya disebut Mukti pernah mengajukan surat non-aktif dan tidak digubris Camat Lut Tawar.

“Waktu itu telah disepakati sebuah perjanjian untuk mengembalikan uang tersebut, artinya ada pengakuan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Namun, janji tersebut juga dilanggar,” katanya.

Waktu itu juga digadang-gadang, anggaran Rp100 juta lebih itu akan dikembalikan secara bertahap lewat gaji yang diterima Burhanudin. Namun, nyatanya gaji tersebut diambil reje.

“Secara bertahap katanya dikembalikan, ternyata dalam perjalanannya tidak begitu, gajinya dibawa pulang,” ujar Mukti.

Polemik lain yang dibahas yaitu Reje Burhanudin disebut jarang ditempat, ditaksir hampir sembilan bulan. Dalam satu minggu hanya dua hari di Gunung Suku, Menurut laporan dari warga, reje tersebut berada di Silih Nara.

Saat ini warga Gunung Suku, Lut Tawar tengah dalam kondisi dilema urusan pemerintahan kampung. Mereka meminta reje tersebut dicopot dan diganti, pemerintah segera membahas terkait penunjukan Plt (Bedel, dalam bahasa Gayo).

“Salah satu solusi yang dibutuhkan adalah, warga berharap Pemkab dalam hal ini Pj Bupati Aceh Tengah menunjuk ke Kecamatan Lut Tawar, supaya kondisi pemerintahan Gunung Suku kembali normal,” harap Mukti.

Terpisah, Rakyat Genap Mufakat (RGM), Gunung Suku, Darmawan, juga mengakui anggaran tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan Burhanudin. Hasil audit yang dikeluarkan pihak inspektorat, Burhanudin statusnya dalam pembinaan selama dua bulan.

“Dalam kurun waktu dua bulan terebut, reje diharap dapat menyelesaikan benang gasut terkait anggaran yang tak bisa dipertanggungjawabkan, waktunya tinggal delapan hari lagi ke depan,” kata Darmawan.

Jika uang tersebut belum dikembalikan, maka kasus tersebut akan bergulir secara hukum. Sebelumnya, l Burhanudin telah mengakui lewat tertulis anggaran tersebut telah digunakan.

“Pernyataan itu di teken pada tanggal 1 Februari lalu, jika tidak dikembalikan, dia siap diproses secara hukum. Jadi kami menunggu itikad baik dari Reje Gunung Suku, tinggal delapan hari lagi,” demikian Darmawan.

Terpisah, Burhanudin mengatakan pengembalian dana desa yang dimaksud dibayarkan lewat gaji yang ia terima. Bahkan, ia membantah tudingan masyarakat yang hadir ke gedung DPRK tersebut.

“Pengembaliannya dari gaji saya, jika saya disebut jarang di kampung itu tidak benar, dalam satu minggu itu saya ada di desa,” kata Burhanudin. (Pining79)