Di akhir masa kepemimpinan T Mirzuan menjadi Penjabat Bupati Aceh Tengah menjadi lebih riak dan ramai daripada awal masa kepemimpinannya
Pro dan kontra terhadap T mirzuan juga terus berdatangan dari berbagai pihak, mulai dari aktivis yang mengatasnamakan aliansi, organisasi, hingga secara individu
Namun protes atau kritikan kali ini menjadi lebih berbeda dari biasanya, sebab protes atau kritikan ini bersifat anonim
anonim adalah bebas dari identitas dan mengacu pada tindakan atau identitas yang tidak diketahui atau tidak diungkapkan secara terbuka. Ini bisa berarti seseorang atau sesuatu yang tetap tidak dikenali atau disembunyikan dengan sengaja.
Tentu ini adalah tanda tanya besar bagi publik siapakah aktivis anonim yang mengklaim terhadap kegaduhan terhadap protes dan kritik yang dilakukan
Apakah ini indikasi kemunduran demokrasi di aceh tengah atau tren baru demontrasi atau bahkan ketakutan muncul ke permukaaan, apapun itu jelas menjadi raport merah terhadap kepemimpinan T Mirzuan
Hingga akhir masa kepemimpinannya pun beliau enggan menjawab persoalan persoalan yang ditujukan kepadanya, tentu ini menjadi jawaban bahwa kritikan tersebut benar adanya
Sebagai masyarakat penulis juga berharap aktivis anonim ini tidak bersembunyi di balik topeng dan secara gentle berani muncul ke publik karena negara melindugi siapapun yang menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
Pengurus Wilayah Muhammadiyah Aceh)*