Takengon | lintasgayo.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Aceh pada Juni 2024 sebesar 3,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,87.
Data tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Aceh Tengah mencatat inflasi tertinggi di provinsi ini, mencapai 4,78 persen dengan IHK sebesar 109,18. Sementara itu, inflasi terendah tercatat di Kota Banda Aceh dengan angka 2,07 persen dan IHK sebesar 105,63.
Ketua Umum HMI Cabang Takengon dan Bener Meriah, mempertanyakan kinerja sèrta kebijakan yang dilakukan oleh PJ Bupati Aceh Tengah, Ir. Mirzuan, MT. Selasa (2/7/24)
Afdhalal Gifari secara terbuka mengkritik kegiatan yang dilakukan oleh Mirzuan terkait penanganan inflasi di daerah tersebut.
Menurutnya, kegiatan yang selama ini dilakukan oleh pejabat Bupati Aceh Tengah hanya semata untuk mencairkan SPPD saja, ini dibuktikan dengan tidak ada efek nyata selama dirinya menjabat sebagai PJ bupati
Afdhalal Gifari menambahkan bahwa inflasi yang tinggi di Aceh Tengah dapat berdampak buruk bagi masyarakat, terutama dalam hal daya beli dan kesejahteraan sehingga akan memperburuk keadaan di Aceh Tengah ini
“Kami mendesak agar ada transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tindakan yang diambil oleh pejabat daerah. Jangan sampai kegiatan yang dilakukan hanya menjadi formalitas tanpa hasil yang berarti bagi masyarakat,” ucap afdhal
Kami berharap ini dapat menjadi pendorong bagi pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menangani inflasi dan mengambil langkah-langkah konkret yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Dengan begitu, diharapkan inflasi dapat ditekan dan stabilitas ekonomi di Aceh Tengah dapat terjaga.tutup Afdhal (LG010/MWD)
Comment