MENDUNG
Oleh: Ronna Yolanda Sihotang
Gumpalan awan duka datang menyelimuti
tak kuasa ku bendung bulir-bulir air mata ini
mengucur deras tersebab hati yang tersakiti
kebahagiaan cerita tak ada guna lagi kucari
semua terkubur dalam mimpi
yang tersisa hanyalah sebuah ilusi
pertanda rasaku telah terpaku mati
SENYUM SEMANGAT
Fajar mentari di angkasa luas
terhampar indah di sejumlah sudutnya
aroma embun pagi mulai menebar
udara sejukpun merasuk sukma kalbu
selaras dengan semangat yang kian hari kian kuat
walau pernak-pernik masalah menjadi rintangan
namun semua terlewati dengan senyuman
karna memiliki kandungan makna teramat dalam
ANGAN
Saat ku pandang langit putih di angkasa
raut wajahmu terlukis indah nan rupawan
bak seorang pangeran yang gagah perkasa
hingga kau berhasil menyita waktuku
bersebab angan tentangmu
ALIRAN CINTA
Terlukis seulas senyuman di wajahmu
menghujam jauh dalam hati
mencairkan kebekuan suasana duniaku
bisikan lembut terucap di bibirmu
bagai semilir angin sejukkan hati
saat kau petik alunan sebuah nada
mengalirkan cinta yang bermakna
—
Biodata : Ronna Yolanda Sihotang, siswa SMA N 7 Binjai. Anggota Komunitas Benih Embun. (Red.06)