Puisi “Mendung Ciptaan-Mu” Winda Prihartini

 

MENDUNG CIPTAANMU

Oleh : Winda Prihartini

Apalah untung jika kumerela
lambat laun kaupun  pindah
mengapa juga wajahku murung
esok juga kau akan membuat mendung

apakah arti sebuah kerelaan
kalau cinta sudah habis masanya
apakah arti kesedihan
jika tetap kau berdiam

lalu, mengapa namamu masih berkibar
sedang tawa mulai berpendar
dan namamu tereja samar
tak berkembang.
Ranah Kompak, Medan.

LELAKI  HUJAN

Dia lelaki biru
aku mengenalnya
lewat mentari yang menebar kabar
di kanvas ini kutampung tentangnya

dia lelaki hujan
sahabatku
yang kucuri dari hati pelangi
semalam waktu aku berendam dikali

dia lelaki senja
tersenyum kala aku pulang
merangkul penuh setia
dan tidur tertindih waktu

Ranah Kompak, Medan

JAWABNYA
Kupinang tanya dengan sajak cinta
mesra bertabur tertuju ruang surga

mata berlomba menjiarah sepasang  mata lainnya
sepasang pipi
serta bibir munggil terbuka kecil
ah, dia terperangkap terikat suka, merah warnanya

: maukah kau lahirkan cinta untukku?
jawabannya menikam waktu.
Ranah Kompak, Medan

Biodata
Winda Prihartini. Lahir di Medan, 28 september 1992. Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), bergiat di Komunitas Penulis Anak Kampus (KOMPAK) yang bersekretariat di Taman Budaya Sumatera Utara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.