TAKENGON – Junaidi Hasan alias Din Puteng, koordinator korban konflik Aceh Tengah dan Bener Meriah mengatakan kini ada pihak-pihak di lapangan yang memanfaatkan gerakan yang dibangun oleh korban konflik untuk kepentingan pribadi.
“Masalah yang terjadi di lapangan saat ini adalah adanya pihak-pihak yang memanfaatkan kinerja masyarakat korban konflik dalam menuntut haknya, untuk kepentingan pribadi,” kata Din Puteng ketika dijumpai The Atjeh Post di Banda Aceh, Jumat 1 Juni 2012.
Menurut dia, pihak-pihak yang berasal dari beberapa organisasi itu meminta jatah uang pada korban konflik. “Mereka mendatangi rumah warga dan menyatakan jika nanti dana rumah cair dari BRA, masyarakat harus memberikan jatah mereka sebesar Rp5 juta per KK (kepala keluarga),” kata Din Puteng.
Menurut Din, pihak-pihak tersebut sudah mulai mendatangi Kampung Rusip di Kecamatan Rusip Antara dan Kampung Paya Kolak di Kecamatan Celala, Aceh Tengah.
“Mereka mendatangi satu per satu rumah warga, dengan beramai-ramai. Kepada masyarakat mereka bilang bahwa mereka juga punya hak integrasi,” kata Din Puteng.
Oleh karena itu, Din Puteng dan perwakilan masyarakat korban konflik mengharapkan kapada Pemerintah Aceh untuk dapat mengantisipasi hal ini agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan di lapangan.
Din Puteng yakin pihak-pihak tersebut bergerak bukan atas nama lembaga. Ia menduga para pimpinan organisasi tersebut tidak mengetahui dan tidak menyuruh hal-hal tersebut. “Kita akan coba komunikasi dengan pimpinan mereka dalam beberapa waktu ini,” kata Din Puteng. (Sumber : The Atjeh Post)