Takengon | Lintas Gayo – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah (IPPEMATA) Banda Aceh, menuntut realisasi perdamaian kericuhan antara mahasiswa asal Aceh Tengah dengan mahasiswa asal Aceh Selatan, di Gedung DPRK Aceh Tengah,Senin (16/7/12).
Pascadisepakatinya perdamaian atas kejadian kericuhan antara mahasiswa asal Aceh Tengah dengan mahasiswa asal Aceh Selatan, sampai hari ini juga belum terealisasi. “Sekitar 46 Unit kendaraan roda dua milik Mahasiswa Aceh Tengah yang dibakar pada akhir juni lalu sampai hari ini belum ada ganti rugi dari pihak Pemda Aceh Selatan,”kata Zikri Mahasiswa Unsyiah Fakultas Hukum itu di ruang sidang DPRK Aceh Tengah.
Lanjut Ketua IPPEMATA itu, kehadiran kami disini, hanya meminta kejelasan dan ketegasan dari Pemda Aceh Tengah terkait ganti rugi kendaraan roda dua yang telah di sepakati paska damai kericuhan.
“Hari ini juga harus ada kejelasan, kami tidak mau lagi mendengar kata lang-lang sui (LSS) (Besok-besok lagi-red) kami sudah lama menunggu kepastian kapan diganti rugi kendaraan kami,”sambung Fian di hadapaan Wakil ketua DPRK Aceh Tengah, M. Nazar.
Nazar menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan kapan ganti rugi dapat di selesaikan, karena Pj Bupati Aceh Tengah lagi keluar daerah. ”Hari Jum’at beliau sudah disini, kita harus menunggu kedatangan pak Baong untuk membicarakan persoalan ini,” sambut Nazar di hadapan puluhan Mahasiswa.
Sementara, Muhammad Ridwan salah satu anggota dewan yang hadir, mengatakan saat ini Pemkab Aceh Tengah kelihatan tidak memihak rakyat, ini sifatnya emergensi, kalau tidak segera diselesaikan bisa menimbulkan konflik lagi.
“Untuk sementara waktu upaya menganti rugi kendaraan bisa di usulkan dari dana mendahului anggaran APBK tahun 2012,” usul ridwan
Usualan itu langsung dibantah oleh para mahasiswa. “Kami dari Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Takengon tidak sepakat dengan usulan Pak Ridwan. Inikan lucu, kita yang korban, kita yang menagungi biaya ganti rugi, ini sama saja kita menzhalimi rakyat, kita pengecut dan lemah dalam diplomasi, seharusnya pihak Pemda Aceh Selatan yang mengati rugi ini semua,” ujar Syukran geram atas usulan dari DPRK Aceh Tengah.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari Pj Bupati Aceh Tengah. Konfirmasi via SMS belum mendapat balasan. Dari amatan Lintas Gayo, setelah bertemu dengan DPRK, Mahasiswa langsung menemui Sekertaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah, Drs. Taufik, MM. di ruang kerjanya.(Maharadi/red.04)