Kondisi Eksternal Dorong Perubahan Masif di Gayo

Tangerang | Lintas Gayo – Perubahan sosial di Gayo berlangsung begitu cepat. Demikian simpulan pembicaraan tidak resmi usai berbuka puasa sesama orang Gayo di Perumahan Buana Gardenia, Ciledug, Tangerang, Sabtu (28/7/2012)

Mereka, melihat, salah satu penyebab perubahan tersebut karena adanya pendatang. Dengan kata lain, masyarakat Takengon multietnik. Alhasil, terjadi perkawinan silang. Belum lagi, pengaruh kemajuan informasi dan teknologi. Tambah lagi, globalisasi. Kondisi tersebut bukan hanya terjadi pada suku Gayo, melainkan pada suku lainnya di Indonesia.

Seperti perkawinan adat Gayo, ujar salah satu peserta asal Simpang Pet yang tidak mau disebutkan namanya, mencontohkan, munenes bisa dilakukan lebih cepat sekarang. Pasalnya, ungkapnya, karena kesibukan, pekerjaan, tuntunan ekonomi, dan jarak ume-berume yang bisa ditempuh dengan mudah dan cepat.

“Undangan pun tidak lagi bemango, tetapi sudah via telepon, sms, bahkan pake jejaring sosial (internet),” kata peserta yang lain.

Diantara mereka, berkesimpulan, agak susah mempertahankan edet munyang datu (tata perkawinan adat suku Gayo) tersebut. “Saya tidak tahu pasti, apakah adat tersebut masih berjalan di kampung-kampung di luar Kota Takengon,” kata Bapak yang ketiga anaknya saat ini berdomisi di Takengon.

Sebagai solusinya, tawarnya, mesti ada yang menerapkan tata cara perkawinan ini saat pernikahan anggota keluarganya. Dengan demikian, masyarakat akan melihat, mengetahui, dan merasakan adat yang sebenarnya. “Diharapkan pemimpin formal dan informal yang memulainya,” sebutnya. (al-Gayoni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.