Jakarta | Lintas Gayo – Olimpiade London 2012 sudah usai, minimnya prestasi Indonesia di Olimpiade yang berlangsung pada tanggal 27 Juli hingga 12 Agustus 2012 di London kali ini bukan semata-mata kesalahan para atlet. Minimnya dukungan pemerintah menjadi faktor utama, ungkap Raihan Iskandar, Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi olahraga
Raihan sangat menyayangkan, Indonesia hanya mampu berada pada urutan 63, dengan meraih 1 perak dan 1 perunggu untuk angkat besi dari 8 cabang yang dipertandingkan. Sementara bulu tangkis yang kita harapkan dapat memperoleh emas, lagi-lagi gagal, bahkan di cabang bulu tangkis Indonesia mendapat diskualifikasi, karena dianggap tidak sportif, lanjut Raihan kecewa.
Anggota Komisi X FPKS DPR-RI ini meminta agar pemerintah mengevaluasi diri pasca Olimpiade 2012 ini, menyelesaikan problem olahraga tidak bisa dengan wacana semata, olah raga harus diseriusi dan diurus dari hulu ke hilir, mulai dari pembinaan atlet, penyediaan fasilitas, kesejahteraan atlet dan pelatih hingga harmonisasi pengurus cabang olahraga. Kita tidak mau mendengar lagi di pesta olah, bahkan sekelas Olimpiade, ada masalah-masalah teknis yang tidak bisa diselesaikan, seperti terlambatnya pengiriman fasilitas untuk berlatih dan belum dibayarnya uang saku atlet.
“Pemerintah harus menyadari, turut sertanya Indonesia di ajang sekelas olimpiade ini, tidak sekedar menorehkan prestasi belaka, tapi sekaligus mempromosikan bangsa Indonesia di mata internasional dan membuktikan kepada bangsa-bangsa lain bahwa merah putih bisa berkibar dimana pun ia berada”, ucapnya bersemangat
Raihan menghimbau semua stakeholders olahraga untuk bahu membahu dan bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. “Mari kita hapus rasa kecewa atas kegagalan Indonesia pada ajang Olimpiade kali ini dengan mempersiapkan diri untuk mengukir prestasi di pesta-pesta olahraga lainnya,” ungkapnya mengakhiri rilisnya. (SP/red.03)
