Banda Aceh | Lintas Gayo – Sebanyak 54 nama olahraga dan permainan tradisional yang ada di Provinsi Aceh dirangkum oleh Drs. Asli Kesuma, salah seorang narasumber pada seminar Permainan Rakyat yang digelar di Banda Aceh, 3-4 September 2012 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh.
Ke-54 nama-nama olahraga dan permainan rakyat yang tumbuh dari 7 suku bangsa di Aceh (Aceh pesisir, Gayo, Alas, Melayu Tamiang, Jamee, Simeulue, dan Kluet) tersebut antara lain :
- Meuen Galah
- Geulayang Teunang
- Silat Pelintau
- Gatok (Katok)
- Lomba Perahu Tradisional
- Geudeue-Geudeue
- Panca
- Gasing
- Sipak Raga
- Galumbang
- Geunteut (Engrang)
- Patok Lele
- Sepangkal
- King-kingan
- Tempi
- Auh-auh
- Bebilun
- Cebunih
- Gegeli
- Merimueng-rimueng
- Menduwo
- Meukrueng-krueng
- Somsom Batee
- Meuheneb
- Nebang Kayu
- Leteb
- Lehong
- Daboih
- Nandong
- Jejorosen
- Berenep Empan
- Berkekuren
- Pacu Kude
- Bebaningen
- Kededes
- Asak-asakan
- Lelumpeten
- Kude Mandi
- Pangkal
- Dukung
- Gedung Skupang
- Pak Kemiri
- Terompah Bambu dan batok
- Beciken
- Rangkam
- Pepilo
- Cek Meng
- Cengkerek
- Teng-teng Iyek
- Berkekucingen
- Itik-itiken
- Merah Mege
- Inen Maskerning
- Atu Belah
Asli Kesuma meyakini masih banyak olahraga dan permainan rakyat yang belum terinventaris dan kepada peserta dia berharap agar segera melakukan pendataan sebelum hilang tergerus zaman modern.
Selain itu, dia juga menyatakan hanya sedikit dari olahraga dan permainan tersebut yang sudah mempunyai catatan tentang standar operasinal (SOP). “Mari kita data kembali nama-nama permainan rakyat tersebut dan melakukan pencatatan tentang cara atau aturan teknis permainannya,” himbau Asli Kesuma.
Menanggapi data tersebut, secara terpisah salah seorang peserta seminar yang menjabat sebagai Ketua Harian Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Aceh Tengah menyatakan sudah melakukan pendataan permainan rakyat Gayo namun kedepan akan lebih intensif lagi.
“Kita sudah melakukan pendataan namun masih banyak yang belum terdata. Dalam waktu dekat ini kita akan data kembali permainan tradisional rakyat Gayo dan kita berharap mendapat dukungan dari semua pihak agar data tersebut dapat dibukukan dan dijadikan sebagai muatan lokal bagi siswa di Gayo,” ujar Khalisuddin.
Pengakuannya, FORMI Aceh Tengah yang terbentuk setahun lalu bekerjasama Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan sejumlah pihak termasuk media Lintas Gayo sudah melakukan berbagai upaya melestarikan permainan rakyat Gayo seperti menggelar lomba Gasing di Pegasing Aceh Tengah, pertunjukkan Ketibong di sungai Peusangan dan tahun 2012 ini dalam menyongsong Festival Danau Lut Tawar 2013 direncanakan akan menggelar sejumlah lomba permainan tradisional
“Dalam pendataan dan acara perlombaan permainan rakyat nantinya, kami berharap dukungan masyarakat Gayo untuk berpartisifasi serta memberikan informasi sebanyak-banyak,” harap Khalisuddin. (Supri Ariu)
assalamualaikum wr wb menurut cerite jemeena ara sengeda urum meriah men gasing i daerah serule ….in kunei isi men pakea kene masyarakat serule a hanya allah yang tau