Mari Kita Mulai dari Masjid

Oleh. Ruslan Abdul Gani*)

MASJID merupakan salah satu sarana pembinaan umat yang mendapat perhatian begitu besar dari Rasulullah saw. Karena itu, pada saat singgah di Quba dalam perjalanan hijrah ke Madinah, beliau membangun masjid yang kemudian diberi nama dengan masjid Quba, bahkan ketika sampai di Madinah, bangunan pertama yang didirikan adalah masjid yang kemudian diberi nama dengan masjid Nabawi.

Kepemimpinan Rasulullah SAW dan khulafaur rasyidin selalu identik dengan masjid, kita tidak pernah mendengar para khalifah memiliki istana maupun tempat mengatur pemerintahan selain masjid. Masjid menjadi centra ibadah, pemeritahan sekaligus pusat interaksi antara pemimpin dengan rakyatnya. Sungguh mengagumkan ketika kepemerintahan khalifah yang meliputi seluruh jazirah Arab dikendalikan hanya dari dalam masjid.

Keberadaan masjid sebagai tempat yang diutamakan dalam melaksanakan ibadah secara jelas dapat dilihat dari sabda Rasulullah SAW yaitu : Shalat seseorang dengan berjamaah itu melebihi shalatnya di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh lima kali lipat. Sebabnya ialah karena bila ia berwudhu’ dilakukannya dengan baik lalu pergi ke masjid sedang kepergiannya itu tiada lain dari hendak shalat semata-mata, maka setiap langkah yang dilangkahkannya, diangkatlah kedudukannya satu derajat dan dihapuskan dosanya sebuah. Dan jika ia sedang shalat, maka para malaikat memohonkan untuknya rahmat selama ia masih berada di tempat shalat itu selagi ia belum berhadats, kata mereka: “Ya Allah, berilah orang ini rahmat, Ya Allah kasihilah dia. Dan orang itu dianggap sedang shalat sejak ia mulai menantikannya (HR. Bukhari dan Muslim).

Begitu besar keutamaan-keutamaan yang dijanjikan Allah SWT di dalam rumah-Nya sehingga sudah selayaknya umat muslim mengutamakan untuk memakmurkan dan menghidupkan masjid.

Penataan kepemerintahan Kabupaten Bener Meriah telah diawali dengan re-eksistensi kebedaan masjid sebagai pusat ibadah, pusat pendidikan spiritual dan media untuk mengakomodasi tuntutan kebutuhan pembangunan, yang didukung dengan kebijakan strategis diantaranya (1). penguatan moralitas keagamaan, (2). peningkatan kedisiplinan pegawai, (3).  Peningkatan akselerasi Pelaksanaan Anggaran, (4). Penataan SKPD, dan (5)  Percepatan Penganggaran serta kebijakan lainnya.

Semoga dengan semangat “mayo orom benar, tangkuh orom benar” pembangunan Kabupaten Bener Meriah yang di gerakkan dan dimotori oleh semangat bersama untuk memakmurkan masjid sebagai rumah Allah SWT dapat menjadi langkah awal yang dapat memberikan  arah yang tepat bagi pembangunan Bener Meriah Madani yang kita cita-citakan.

*)Bupati Bener Meriah periode 2012-2017

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.