
Takengon | Lintas Gayo – Sejumlah warga Kawasan Peternakan Terpadu Ketapang (KPTK) Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, Rabu 17 April 2013 mendatangi Mapolres Aceh Tengah mengadukan telah terjadi pemukulan yang diduga dilakukan oleh salah seorang anggota tim Task Force (TF) yang dibentuk Bupati Aceh Tengah beberapa waktu lalu.
Menurut korban pemukulan, Ridwan Ariga (45) didampingi sejumlah peternak KPTK, pihaknya membuat laporan atas pemukulan terhadap dirinya ke Mapolres Aceh Tengah. Pemukulan tersebut terjadi Selasa (16/4) sekira pukul 17:30 Wib.
‘Seorang anggota tim Task Force memukul saya dibagian leher. Kejadian ini saya kira karena dipicu enggannya kami menandatangi SPK (Surat Perjanjian Kerja-red) antara pemerintah dan peternak,” jelas Ridwan Ariga dihadapan petugas penyidik, Rabu (17/4) di Mapolres Aceh Tengah.
Seorang peternak lainnya, Sulaiman, kepada wartawan mengungkapkan, sejumlah peternak enggan menandatangi SPK yang disodorkan tim TF karena masih adanya sejumlah pasal, aturan atau prosedur yang dicantumkan pemerintah belum memihak kepada peternak di Ketapang.
“Ada sebagian dari anggota tim TF-red melakukan semacam ancaman terhadap kami. Bahkan untuk urusan itu, mereka kadangkala mengunjungi rumah warga di tengah malam. Karena takut, sejumlah warga terpaksa menandatangi SPK yang disodorkan,” beber Sulaiman yang dibenarkan peternak lainnya Zulkifli, seorang peternak Ketapang yang merasa terpaksa menandatangi SPK tersebut.
Terkait pengaduan warga ini, Kapolres Aceh Tengah, AKBP Artanto Sik, melalui Kasubbag Humas Polres Aceh Tengah, M Darril Iskandar dalam konfirmasinya menyatakan untuk sementara pihaknya akan menampung laporan tersebut.
“Laporan korban akan kami tampung. Selanjutnya kami akan memintai keterangan sejumlah saksi terkait kasus ini. Dan selanjutnya menunggu instruksi dari Kapolres,” kata Darril.
Pantauan Lintas Gayo, sejumlah peternak Ketapang saat berita ini diterbitkan berada di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat dan dikabarkan korban pemukulan, Ridwan Ariga di visum untuk melengkapi pengaduan mereka. (LG025)