Takengon | Lintas Gayo – Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah, drh. Rahmandi membenarkan terjadinya insiden di Kawasan Peternakan Terpadu Ketapang (KPTK) Kecamatan Linge antara seorang anggota tim Task Force (TF) dan seorang peternak atas nama Ridwan Ariga, Selasa 16 April 2013.
Namun, ditegaskan Rahmandi, kedua belah pihak langsung berdamai beberapa saat setelah percekcokan terjadi. “Benar sempat terjadi keributan saat proses penandatanganan SPK (Surat Perjanjian Kerja-red) antara Pemerintah dan Peternak, namun kemudian berdamai,” kata Rahmandi kepada Lintas Gayo, Rabu 17 April 2013.
Dalam proses damai tersebut, kedua belah pihak bertikai saling berpelukan dan keluarkan air mata pertanda penyesalan atas kejadian tersebut. Ungkap Kadis alumni Kedokteran Hewan Unsyiah Banda Aceh ini.
“Saya juga bingung, kenapa tiba-tiba hari ini, Ridwan Ariga malah mengadu ke kepolisian,” timpal dia.
Dan saat kejadian, lanjutnya, anggota tim TF dari unsur kepolisian yang berasal dari Polsek Linge sebanyak 2 orang dan unsur TNI juga menyaksikan kejadian, kemudian melerai dan mendamaikan kedua belah pihak.
SPK sudah Ditandatangani 151 Peternak
Lebih jauh dijelaskan Rahmandi, sebanyak 151 dari 200 peternak sudah menandatangani SPK. Dan tinggal 49 orang yang masih dalam proses termasuk Ridwan Ariga.
“Sebagian besarnya sudah membubuhkan tanda tangan di lembaran SPK yang berisi bagi hasil usaha peternakan antara pemerintah dan peternak. Yang masih dalam proses hanya 49 peternak,” tutup Rahmandi.
Seperti diberitakan Lintas Gayo sebelumnya, seorang peternak KPTK, Ridwan Ariga mengadukan seorang anggota Tim TF Ketapang ke Polres Aceh Tengah terkait pemukulan terhadap dirinya saat prosesi penandatangan SPK. Belum diperoleh informasi perkembangan kasus ini. (LG003)
