Takengon | Lintas Gayo – Musim panen raya kopi tahun 2013 ini ternyata berbuah kekecewaan bagi sebagian petani di dataran tinggi Gayo.
Akibat semakin menurunnya harga kopi, banyak petani menyimpan biji kopi hasil panen mereka untuk sementara tidak dijual. Ini dinyatakan Daus, seorang petani kopi di Kampung Tan Saril, Jum’at (19/04/2013), yang saat ditemui sedang melakukan penyortiran biji kopi yang telah kering tanpa kulit tanduk untuk menghasilkan biji kopi DP (Dry Process-red).
“Harga kopi turun, kita berharap akan naik secepatnya dan kita menyimpannya,” kata Daus yang mengaku harga kopi kering tanpa kulit (kopi hijau) hanya dihargai dibawah Rp.30.000 perkilogramnya, turun dari sebelumnya bisa mencapai Rp. 40.000,-.
Jika dijual sekarang, menurut Daus, ongkos memetik buah kopi saja sudah habis, belum lagi buat belanja dan lain-lain. “Kita berharap beberapa hari atau minggu kedepan harga jual biji kopi dapat membaik,” pungkas Daus. (Muna/red.03)