PWI Aceh Gelar UKW, Bahtiar Gayo Terbaik

Terbaik muda Murdeli dari Biruen dan terbaik Madya, Bahtiar Gayo, saat mendapatkan sertifikat penghargaan. (Ist)
Terbaik muda Murdeli dari Biruen dan terbaik Madya, Bahtiar Gayo, saat mendapatkan sertifikat penghargaan. (Ist)

Takengon | Lintas Gayo – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh menyelenggarakan Ujian Kompetensi Wartawan (UKW), dengan menghadirkan tim penguji dari Jakarta, sesuai dengan instruksi Dewan Pers tentang standar kompeten wartawan. Untuk wilayah pengunungan (Kuta Cane, Gayo Lues, Aceh Tengah dan Bener Meriah), hanya mendapatkanĀ  jatah dua orang.

Namun walau hanya diikuti ujian dua wartawan senior, Bahtiar Gayo dan Julihan Darussalam, rupanya bibit unggul dari pengunungan cukup menggegerkanĀ  Aceh.

Bahtiar Gayo wartawan Waspada yang mengikuti ujian ditingkat Madya (Redaktur) meraih prediket terbaik.

Untuk klasifikasi kompeten Muda, Murdeli dari harian Medan BisnisĀ  dari wilayah tugas Bireuen, meraih prediket terbaik pertama, disusul Muhammad Ishak dari Aceh Timur.

ā€œSaya tidak menduga dapat terbaik, karena ujiannya ketat dan berat. Yang bukan wartawan akan terbukti dan langsung gugur. Ujian ini serius dan bukan main-main,ā€ sebut Bahtiar Gayo, menjawab LG terkait prestasi tersebut, Sabtu (11/5).

ā€œKe depan, wartawan di Gayo harus siap-siap. Kompeten itu bagi wartawan wajib, ya tahap awalnya ikut level muda dulu khusus buat wartawan, bukan level Madya untuk Redaktur,ā€ sebut penggemar olah raga catur ini.

Menurutnya, ujian itu ada 9 tingkatan, bila tingkatan pertama nilainya anjlok, maka di hari pertama terus gugur. Demikian dengan tingkatan selanjutnya, peserta ujian langsung mengetahui apakah dia bisa berlanjut diujian seterusnya atau tidak.

Materi ujian untuk level Madya, mengidentifikasi/koordinasi liputan, merupakan ujian awal, disusul analisa liputan, merencanakan liputan inventigasi, menulis feature, menyunting berita, merancang rubrik, rapat redaksi, evaluasi hasil liputan dan membangun jejaring.

Setiap item ujian nilai minimalnya 70. Bila kurang, berarti harus mengikuti ujian kembali, diwaktu yang lain, sampai mendapatkan prediket kompeten. ā€œMendapatkan yang professional itu kan harus betul-betul manusia yang memiliki skill,ā€ sebutnya.

Bahtiar berharap, dengan sudah ada dua wartawan dipenunungan meraih prediket kompeten, kiranya bisa memacu semangat wartawan lainnya untuk mendapat prediket yang sama, minimal untuk level muda (wartawan), walau belum untuk level Madya (Redaktur).

ā€œBibit wartawan dari Gayo itu potensial, bila serius dan menekuni dunia pers. Saya yakin wartawan di Gayo juga akan banyak yang bermunculan dengan prediket kompeten,ā€ sebutnya.

Sementara Sekretaris Balai PWI Aceh Tengah dan Bener Meriah, Khalisuddin, terpisah menyatakan apresiasinya atas kelulusan 2 wartawan Aceh Tengah di UKW serta predikat terbaik yang di raih Bahtiar Gayo tersebut.

“Belum setahun B-PWI Aceh Tengah dan Bener Meriah terbentuk, dan kini sudah memiliki wartawan berkompeten. Kita berharap anggota B-PWI lain dapat mengikuti jejak mereka,” kata Redaktur Pelaksana (Redpel) Lintas Gayo ini. (Darmawan Masri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.