Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
Ketidak puasan bukan hanya berkaitan dengan kebijakan. Keserakahan juga bisa melahirkan ketidakpuasan. Keserakahan itulah yang melahirkan tamak, dengki dan nafsu ingin berkuasa melebihi apa yang telah diberi. Berhati-hatilah dengan keserakahan, karena keserakahan itulah yang melahirkan permusuhan.
Dalam Negara yang berdemokrasi ini, siapa saja boleh menjadi pemimpin. Baik itu laki-laki maupun perempuan, sebelum menjadi pemimpin ada yang namanya pertarungan politik atau PILKADA yang mana masyarakat memilih pemimpinya sesuai dengan hati nuraninya. Jika menang maka amanah itu harus dijalankan dengan baik dan benar serta bagi yang kalah harus lapang dada menerima kekalahannya. PILKADA Bener Meriah merupakan salah satu kabupaten yang paling aman tanpa ada kerusuhan tidak seperti di kabupaten tetangga yang mengalami kerusahan dan penindasan ini merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Allah kepada Bener Meriah tercinta ini kalau kita menyadarinya.
Bagi partai yang kalah sebagai partai oposisi bagi pemerintah harus memberi masukan dan menjalin komunikasi yang baik bersama partai penguasa dengan jalan bergotong royong membangun Bener Meriah ini. Biasanya para politikus yang haus kekuasaan yang namanya kebersamaan itu tidak ada yang ada hanya kepentingan, karena rumus politik memang hanya ada satu yaitu (Kepentingan). Disinilah perbedaan antara Negarawan dan Politikus, kita contohkan seperti pak Jusuf Kalla biarpun dia kalah dalam pertarungan merebut kursi RI 1 tapi beliau aktif dalam membangun bangsa ini bersama PMI dan sebagai Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Indonesia itulah negarawan bukan politikus. Tapi yang namanya politikus hanya memikirkan kekuasaan dan kepentingan kelompoknya dan tidak pernah memikirkan kepentingan orang lain, politikus-politikus itu:
Seperti tikus yang memakan apa saja dihapannya
Seperti tikus yang menggerogoti apa saja dipikirannya
Seperti tikus mengganggu ketenteraman orang
Jika pun sebagai politikus maka berikanlah manfaat kepada orang lain, Jadilah seperti sapi yang memberikan manfaat kepada orang lain dengan susu dan dagingnya yang lezat.
Jika tidak ada politikus yang memikirkan kepentingan bersama maka jadilah kita semua seperti Negarawan yang memikirkan kepentingan orang lain, khususnya bagi para pejabat anggota dewan serta para pejabat dilingkungan kantor bupati maupun di dinas terkait jangan hanya bekerja memikirkan kenaikan gaji, tapi bekerjalah dengan ikhlas dan bekerja untuk rakyat dengan semangat gotong royong dan kita sebagai masyarakat memberikan dukungan kepada pemerintah untuk menjalankan program pemerintah yang pro-rakyat. Karena tanpa gotong royong Bener Meriah ini tak akan pernah maju dan masyaraktnya tak pernah sejahtra yang ada hanya para politikus yang suka mengadu domba dan memberikan nilai-nilai yang negatif kepada pemerintah. Mari kita bangun daerah tercinta kita ini dengan semangat gotong royong, kita hapuskan politikus yang haus kekuasaan, kita bangun pemerintah yang adil dan makmur dengan pemimpin yang pro-rakyat.
Pentingnya Gotong Royong
Dengan adanya semangat gotong royong maka kita bisa melawan para penyusup yang ingin memperkeruh stabilitas keamanan daerah kita karena para penyusup ini bagaikan sang musang seperti berbulu domba yang kelicikannya dibungkus jubah kebaikan. Dengan gotong royong ini kita akan mendapatkan cinta dan persaudaraan antar masyarakat, karena cinta manusia sering terluka kerena perkelahian, benci. Perang, diskriminasi dan sebagainya serta persaudaraan adalah pemenuhan kebutuhan jiwa bagi siapa saja yang dapat memberi dan menerimanya, persaudaraan itu seperti ladang kasih yang tidak dapat dinilai harganya.
Lalu, apa sebenarnya gotong royong itu ?
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong yaitu bekerja dan royong yaitu bersama, bersama-sama dengan Musyawarah, pantun, pancasila, hukum adat, Ketuhanan dan kekeluargaan dan gotong royong ini menjadi dasar Filsafat Indonesia, Wikipedia Bahasa Indonesia.
Gotong royong menjadi bagian inti dari pancasila dasar Negara, menurut Soekarno gotong royong adalah paham yang dinamis, lebih dinamis daripada kekeluargaan. Dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1 Juni 1945, dia berkata:
Gotong royong menggambarkan, satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama, amal semua buat kepentingan semua. Buat kepentingan bersama itulah gotong royong.
Kita masyarakat Bener Meriah, khususnya para Mahasiswa sebagai generasi masa depan daerah jangan pernah tertipu olah orang-orang penyusup dengan embel-embel uang semata karena uang itu hanyalah materi kesenangan sesaat serta harus kita pahami bahwa Bermain dalam kegelapan tak akan pernan menang melawan kebenaran yang terang. Kita harus bersifat skeptis dengan tidak begitu saja percaya pada apa yang dilakukan oleh orang-orang mementingkan kepentingan, serta kritis bermakna membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Bapak Bupati serta bapak Wakil Bupati dan seluruh para pengabdi untuk masyarakat yang bekerja dilingkungan bupati dan dinas-dinas terkait selamat bekerja dengan semangat gotong royong untuk membangun Bener Meriah yang lebih Maju.
Mari Kita Jaga Bener Meriahku_mu_kita dari orang-orang serakah yang ingin melahirkan permusuhan di dataran tanah tinggi Gayo ini.
*Penulis: Kompasianer Dan Kolumnis LintasGayo.com