Takengen | LintasGayo- HUT Kute Takengen ke 437 tahun 2014 ini diwarnai dengan hiruk pikuk Pemilu dan beragam persoalan yang melilit bumi Aceh Tengah. Kute Takengen sudah tua dilahirkan pada 17 Pebruari 1577 M.
Namun walau tua, beragam persoalan pada tahun ke 437 ini menjadi catatan sejarah. Persoalan bantuan uang padat karya untuk korban gempa dalam bentuk cash for work dan bantuan untuk perumahan yang kena gempa, serta persoalan rehabilitasi dan rekontruksi kembali kehancuran Gayo akibat gempa 2 Juli 2013 lalu, sampai sekarang belum dapat dipridiksikan berapa nilai persentasenya.
Evaluasi tentang perkembangan musibah gempa Gayo gaungnya sudah tidak kedengaran lagi, sementara masyarakat korban gempa juga menunggu kepastian kapan akan dibangun kembali rumahnya yang hancur, apalgi mereka yang selama ini mendiami tenda sebagai pengganti rumah.Persoalan lainnya di tahun Kute Takengen ini, sampai sekarang belum adanya KIP (Komite Independen Pemilihan) yang independen, walau persoalan kerja kIP sudah diambil alih provinsi, namun pembahasan KIP tetap hangat, sampai kapan?
Di lapangan gambar-gambar para caleg bertaburan. Bahkan ada dilokasi yang terlarang, namun masih belum ada penertiban. Beragam persoalan di Aceh Tengah menjadi catatan sejarah dalam tahun negeri Gayo Lut yang sudah berumur tua 437 tahun.
Hingar bingar pemilu, linangan air mata karena musibah gempa, persoalan politik, tarik menarik kekuatan dalam mendapatkan simpati rakyat, ini yang muncul kepermukaan, sementara persoalan penghidupan rakyat masih belum kuat gaungnya. (iqoni RS)