Blangkejeren | Lintas Gayo– Rencana tari massal Saman Gayo dengan 10.001 penari mendapat protes. Bukan karena tarian massal yang mengharumkan daerah itu yang diprotes, namun penggunaan anggaran yang cukup besar mendapat kiritikan pedas.
Tari Saman 10.001 orang yang dijadwalkan 13 Agustus 2017 ini di Kabupaten Gayo Lues, bukan hanya diprotes oleh berbagai kalangan, namun kumpulan mahasiswa dari berbagai Universitas melakukan audensi dengan panitia tari seribu tangan ini. Anggaran untuk tari saman itu menurut mereka terlalu besar. Dari APBD diplot Rp 1,5 milyar sementara dari APBA mencapai Rp 600 juta. Bahkan isu yang berkembang dana desa ikut dipangkas untuk suksesnya acara ini.
Para mahasiswa langsung menemui Kadis Pariwisata Gayo Lues, Syafruddin, untuk menanyakan langsung bagaimana dengan anggaran tarian massal tersebut (12/07). Namun Kadis Pariwasata meminta mahasiswa untuk menanyakan langsung kepada ketua pelaksana kegiatan tersebut, kata Bolah, salah satu mahasiswa yang bertemu dengan Kadis Pariwisata. Dody dan Amin, mahasiswa lainya, membenarkan pihaknya sudah menemui Kadis Pariwisata, namun belum ada kejelasan yang pasti. “ Kita sangat mendukung kegiatan saman, apalagi untuk daerah, kami juga pecinta sama, namun hendaknya kegiatan ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan keuangan daerah, tidak boros,” sebutnya. (LG 14)