Takengen | Lintasgayo.com – Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar bersama perwakilan pimpinan daerah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh serta sejumlah kepala Oganisasi Perangkat Kabupaten setempat melaksanakan Panen Perdana Bawang Merah di Kawasan Pedemun One One Kecamatan Lut Tawar, Sabtu (19/09).
Di kawasan pinggir Danau Lut Tawar ini, 30 hektar lahan persawahan ditanami bawang merah varietas Batu Ijo dengan bibit berasal dari bantuan Pemerintah Aceh.
Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah dalam sambutannya menyampaikan untuk Tahun 2020 lahan yang ditanami bawang merah di Aceh Tengah seluas 45 hektar.
“Tahun ini bawang merah kita tanam di Kecamatan Lut Tawar dan Bintang dan kita harapkan tahun depan dapat ditambah dan ditanam di kecamatan yang lain” kata Nasrun.
Selanjutnya dalam sambutan tertulisnya, Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh yang diwakili Kepala Bidang Hortikultura, Fahrul Razi menyampaikan bahwa produksi bawang merah Aceh baru mencapai 8.668 Ton, masih belum bisa memenuhi kebutuhan konsumsi sebesar 17.942 Ton.
“Masih terjadi kekurangan 9.244 Ton, dengan demikian Aceh Tengah sebagai salah satu kawasan produksi bawang merah diharapkan mampu menyuplai komoditas ini di Aceh, baik bawang konsumsi maupun sebagai sumber benih” ujar Fahrul.
Sementara itu Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan kawasan pengembangan hortikultura, salah satunya pengembangan bawang merah di sekitar Danau Lut Tawar.
Menurutnya lahan di kawasan tersebut cocok untuk pengembangan bawang merah, baik ketinggian tempat maupun kesuburan tanah.
Selain itu Aceh Tengah juga sudah mempunyai varietas lokal unggul Bawang Merah Gayo.
“Kita sudah memiliki varietas lokal Bawang Merah Gayo yang dilepas tahun lalu dengan keunggulan memiliki aroma yang lebih tajam, cepat panen dan produktifitas tinggi” lanjutnya.
Shabela berharap Aceh Tengah mampu secara mandiri memproduksi bibit dan tidak lagi mendatangkan dari luar.
“Mendatangkan bibit dari luar akan memerlukan biaya yang besar sehingga dinas pertanian kami minta membina penangkar agar memproduksi bibit unggul berlabel dalam memenuhi kebutuhan lokal dan daerah lain,” kata Shabela.
Terakhir menutup sambutannya Shabela meminta kelompok tani untuk menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik baik padat maupun cair serta pestisida nabati yang mudah terurai.
“Jangan menggunakan bahan kimia yang dapat berdampak bagi kesehatan, baik manusia maupun lingkungan, apalagi kawasan ini terletak di pinggir Danau Lut Tawar,” tutup Shabela.
Dalam kesempatan tersebut Shabela turut menyerahkan bantuan kendaraan operasional roda tiga dari Kementerian Pertanian serta bantuan bibit bagi kelompok tani. (PR/FG)
Comments are closed.