Takengen| lintasgayo.com– Bawang merah Gayo, resmi dapat dikembangkan menjadi produk unggulan. Menteri Pertanian Republik Indonesia secara resmi telah memberikan tanda daftar bawang merah Gayo.
Aceh kini tidak harus lagi mendatangkan bawang merah dari luar untuk dikembangkan, karena produk lokal dari Gayo, justru kualitasnya lebih baik.
“Alhamdulillah kita miliki bawang merah varietas sendiri, sehingga tidak perlu lagi membeli bibit dari luar. Varitas bawang merah Gayo lebih unggul,” kata Bupati Aceh Kabupaten Aceh Tengah, Shabella Abubakar, usai menerima tanda daftar varitas unggul di pendopo wakil gubenur Aceh , Jumat. (28 juni 2019).
Mengapa dikatakan unggul tanya lintasgayo.com. Shabela yang didampingi Plt Kadis Pertanian, Juanda, menjelaskan, keunggulan itu diantaranya tahan terhadap penyakit. Anaknya banyak, warna lebih merah dan umur panen lebih pendek.
“Artinya, varietas asal Dataran tinggi Gayo ini tidak kalah dengan bibit yang kerap didatangkan dari Brebes,” tambah Junda.
Dengan terdaftarnya bawang merah Gayo, diharapkan kesejahteraan petani dapat ditingkatkan, karena bibit bawang lokal ini sudah dapat dikembangkan, tidak harus lagi di datangkan dari luar.
Juanda menjelaskan, bawang merah yang telah ditanam oleh petani di kabupaten Aceh Tengah tahun 2017 mencapai 328 hektare dengan total produksi mencapai 2.341 ton. Rata-rata produksi 6,7 ton per hektare.
“Bawang merah juga menjadi salah satu komoditas unggulan di Gayo, selain kopi Arabica Gayo,” katanya.
Juanda merincikan, selama ini bawang merah dikembangkan di Kecamatan Kebayakan, Bintang dan Jagong Jeget. Semoga pengembanganya di daerah lainya juga akan semakin membaik. “Kami akan berupaya maksimal untuk meningkatkan produksi yang muara tentu mensejahterakan petani,” jelasnya. (Kayu Kul)